Harga kebutuhan pokok di pasaran Sumsel stabil

id Harga barang pokok,Disdag Sumsel,kebutuhan pokok stabil,info sumsel,berita sumsel

Harga kebutuhan pokok di pasaran Sumsel stabil

Arsip- Pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (21/5/2022) (ANTARA/M Riezko Bima Elko P/22)

Palembang (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan (Disdag Sumsel) Ahmad Rizali menyatakan harga barang kebutuhan pokok di pasaran daerah ini dalam kategori stabil dan masih terjangkau oleh masyarakat.

Ahmad Rizali di Palembang, Kamis, mengatakan kondisi tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan per hari tim Disdag ke sejumlah pasar tradisional, sejak pemerintah menetapkan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi awal bulan September 2022.

“Rata-rata harga terpantau stabil dan tidak terlalu terdampak pascapenyesuaian harga BBM subsidi ataupun setidaknya sebulan sebelum ada penyesuaian itu,” kata dia dalam rapat terbuka perkembangan pasar di Kantor Disdag Sumsel Jalan Demang Lebar Daun.

Pada kesempatan itu, Ahmad tidak memungkiri memang terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas barang kebutuhan pokok.

Baca juga: Harga barang kebutuhan pokok di pasaran Palembang stabil

Namun pihaknya menemukan, khususnya di pasar tradisional kota Palembang, kenaikan tersebut rata-rata pada komoditas tertentu hanya terpaut kurang dari 30 persen.

Adapun misalnya seperti beras medium (Cap IR 64) terpantau senilai Rp11 ribu per kilogram atau naik 10 persen dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram. Beras premium (Selancar, Patin, Topi Koki, dan Raja) senilai Rp12 ribu per kilogram atau naik 4 persen dari sebelumnya Rp11.500 per kilogram.

Lalu, minyak goreng curah saat ini di jual dengan harga eceran Rp14.500 atau naik 4 persen dari sebelumnya Rp14 ribu, untuk tepung terigu protein tinggi (Cakra Kembar) senilai Rp15 ribu atau naik 15 persen dari senilai Rp13 ribu atau harga rata-rata saat ini Rp14.350 per kilogram.

“Begitupun cabai, bawang merah, bawang putih, kacang tanah juga mengalami kenaikan 4-11 persen dan masih terjangkau untuk masyarakat,” kata dia.

Ahmad menyebutkan, kenaikan harga itu pun karena indikasi penyimpangan cuaca yang dialami daerah penghasil di antaranya seperti di Pulau Jawa dan Provinsi Lampung sekitarnya dan kondisi geopolitik negara pengekspor bahan baku gandum yang tidak stabil.

Baca juga: Gubernur Sumsel klaim program Sumsel Mandiri Pangan berhasil tekan harga

“Prinsipnya secara garis besar kenaikan harga BBM tidak signifikan berpengaruh atas harga barang kebutuhan pokok di pasar sampai sejauh ini,” kata dia.

Ahmad memastikan, terlepas dari semua indikator tersebut Disdag Sumsel dan Disdag Kabupaten/Kota beserta instansi terkait lain daerah ini berkomitmen seoptimal mungkin menjaga pasokan barang kebutuhan pokok kepada masyarakat dalam jumlah yang cukup atau tidak kekurangan.

Dalam hal tersebut pihaknya mengharapkan para distributor untuk jangan lepas koordinasi apapun yang terjadi di lapangan supaya bisa segera ditanggulangi jangan sampai berdampak tersendatnya pasokan kepada masyarakat.

“Kami akan lihat sampai akhir Desember 2022 ini, apakah harga akan bergejolak atau flat (datar) saja, bila kondisinya bergejolak akan dimulai upaya penstabilan harga yang kami siapkan,” tandasnya.
Baca juga: Wagub Sumsel ingatkan warga bijak dalam belanja kebutuhan pokok