Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengklaim program pemerintah provinsi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan berhasil menekan harga kebutuhan pokok pada momen Ramadhan dan Lebaran 2022.
“Gerakan ini belum cukup satu tahun telah terbukti. Saya ke Pasar Sekip Ujung (Palembang) dan seluruh bupati/wali kota ke pasar-pasar tradisional di daerah masing-masing, dan terbukti tidak ada satu pun yang mengalami kenaikan harga yang tinggi,” kata Herman Deru saat peresmian program Kebun Kota di Palembang, Minggu.
Gerakan yang mendorong warga memanfaatkan lahan sempit dan pekarangan untuk ditanami beragam sayur-mayur yang menjadi kebutuhan rumah tangga ini terus digalakkan pemprov sejak diluncurkan pada November 2021.
Bukan hanya sayur-mayur, warga juga diajak memenuhi sendiri kebutuhan protein keluarga seperti berternak ayam dan ikan lele.
Melalui upaya ini diharapkan Sumsel menjadi daerah yang mampu menjaga ketahanan pangannya, atau tidak tergantung lagi dengan daerah lain.
Untuk itu, Pemprov mengajak organisasi kemasyarakatan untuk ambil bagian dalam menyukseskan program ini, seperti kerja sama yang dilakukan pemda bersama DPP Gencar dalam membangun kebun kota di 170 kelurahan se-Sumsel.
“Terpenting dari gerakan ini yakni mengubah pola pikir masyarakat, dari pembeli (konsumtif) menjadi produktif atau menghasilkan sendiri kebutuhannya, bahkan menambah penghasilan keluarga,” kata dia.
Para ibu dinilai menjadi ujung tombak dari keberhasilan program ini seperti adanya gerakan menanam cabai di dalam pot.
“Jangan takut untuk kebutuhan pot, dan media untuk berternak ikan karena Pemprov sudah bekerja sama dengan Bank Sumsel Babel dan Bank Mandiri untuk penyerapan dana CSR mereka,” kata dia.
Gubernur pun mengharapkan dukungan dari masyarakat Sumsel untuk program ini karena secara langsung dapat berdampak positif pada upaya pengurangan stunting dan gizi buruk.
Kepala BI perwakilan Sumsel R. Erwin Soeriadimadja mengatakan sejalan dengan perbaikan ekonomi Sumatera Selatan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada bulan April 2022 juga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,96 persen (mtm), meningkat jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,69 persen (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, inflasi IHK April 2022 tercatat sebesar 3,60 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi regional Sumatera yang sebesar 3,91 persen (yoy).
Perkembangan inflasi tersebut masih terkendali dan berada dalam rentang sasaran target inflasi nasional 3,0±1 persen. Inflasi Provinsi Sumatera Selatan juga tercatat sebagai kedua terendah di regional Sumatera. Inflasi pada bulan April 2022 terutama bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,59 persen (mtm) dan transportasi sebesar 0,15 persen (mtm).
Gubernur Sumsel klaim program Sumsel Mandiri Pangan berhasil tekan harga
Terpenting dari gerakan ini yakni mengubah pola pikir masyarakat, dari pembeli (konsumtif) menjadi produktif atau menghasilkan sendiri kebutuhannya, bahkan menambah penghasilan keluarga