OKU gencarkan sosialisasi vaksinasi COVID-19 dosis penguat

id Vaksin pelengkap, program vaksinasi COVID-19, cakupan vaksinasi, Dinas Kesehatan OKU

OKU gencarkan sosialisasi vaksinasi COVID-19 dosis penguat

Seorang warga Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan divaksin COVID-19. (ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatera Selatan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 dosis penguat guna mempercepat capaian target pelaksanaan program tersebut di daerah setempat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan OKU Andi Prapto di Baturaja, Minggu, mengharapkan sosialisasi secara gencar membuat masyarakat mendapatkan edukasi yang memadai tentang vaksinasi penguat sehingga bersedia datang ke tempat pelayanan vaksinasi terdekat untuk disuntik vaksin dosis ketiga itu.

Pihaknya juga melakukan upaya jemput bola hingga desa-desa agar masyarakat di pelosok desa lebih mudah mendapat layanan vaksin COVID-19.

Dalam upaya jemput bola, pihaknya mengerahkan tim kesehatan dari seluruh puskesmas untuk ke lapangan guna mendata warga sekaligus memberikan suntikan vaksin penguat.

"Ada lebih dari 100 tenaga kesehatan di seluruh puskesmas yang kami kerahkan untuk mengejar target sasaran vaksinasi agar tercapai 100 persen hingga akhir tahun nanti," ujarnya.

Hingga saat ini, tercatat 43.319 atau 18,6 persen dari total target 269.955 sasaran vaksinasi dosis penguat di daerah setempat, sedangkan dosis pertama 82,06 persen dan dosis kedua 70,18 persen.

"Untuk cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah melebihi target nasional," katanya.

Hanya saja, Andi mengakui realisasi program vaksinasi penguat masih tergolong rendah karena minim kesadaran masyarakat di daerah itu untuk divaksin hingga dosis ketiga.

Sebagian besar masyarakat, kata dia, masih banyak yang beranggapan bahwa divaksin hingga dosis kedua sudah cukup untuk menangkal penyebaran COVID-19.

"Pola pikir inilah yang harus diubah karena dosis kedua saja tidak cukup dan masih diperlukan suntikan vaksin penguat untuk membentuk kekebalan kelompok agar terhindar dari penyebaran COVID-19," katanya.