Wartawan cari keterangan pelengkap saat pinisi terbalik
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah wartawan yang menjadi korban kecelakaan kapal pinisi yang terbalik di perairan Pulau Putri, Labuan Bajo, NTT sedang bertugas untuk menambah keterangan dan gambar pelengkap liputan.
"Jadi kegiatan itu mau ambil gambar dan keterangan untuk pelengkap liputan," kata wartawan ANTARA, Desca Lidya Natalia, yang menjadi penumpang dalam insiden kapal terbalik pada Selasa.
Sebelumnya pada Minggu (19/1), Presiden Joko Widodo menaiki kapal pinisi untuk melihat langsung kesiapan kapal-kapal menyambut wisatawan.
"Jadi setelah Presiden take off ke Jakarta, wartawan ingin merasakan supaya benar-benar tahu sebenarnya naik kapal pinisi di Labuan Bajo seperti apa, agar bisa menceritakan dengan benar, sesuai pengalaman kondisi kapal pinisi seperti apa, kelengkapan kapal pinisi seperti apa, safety-nya seperti apa," kata Desca.
Oleh karena itu, tim wartawan mengambil inisiatif untuk melengkapi keterangan dan kebutuhan gambar dengan menumpang kapal Plataran Pinisi Bali.
Desca menambahkan dirinya bersama enam wartawan dan pendamping biro pers selamat dari kejadian nahas itu.
"Tadi dari pihak hotel memanggil ambulans. Saya mengalami memar sudah diberi salep. Lalu saturasi oksigen saya di bawah normal, lantas diberi oksigen," ujar dia.
Ketika dihubungi pada pukul 14.23 WIB, sejumlah wartawan telah berada di Bandara Komodo untuk penerbangan kembali ke Jakarta menumpang pesawat pukul 15:40 WITA.
Sementara itu, Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di luar agenda kepresidenan, karena setelah acara terakhir di Labuan Bajo.
Usai menyerahkan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat pada Selasa pagi, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo langsung ke Bandara Komodo untuk kembali ke Jakarta.
"Sementara para wartawan tersebut memilih untuk ke dermaga untuk menaiki kapal menuju Pulau Bidadari. Dalam perjalanan kembali dari Pulau Bidadari, saat berada di tengah laut, Desca salah satu wartawan yang ikut menyampaikan terjadi perubahan cuaca mendadak yaitu ombak tinggi dan angin kencang sehingga kapal terbalik," kata Bey dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Petugas pantai di Hotel Plataran yang melihat kejadian tersebut segera bergerak menuju lokasi dengan speedboat.
Para wartawan dibawa ke Hotel Plataran dan langsung diperiksa oleh tim dokter dari RS Siloam Labuan Bajo.
Kapal yang digunakan wartawan tersebut bukan kapal yang digunakan oleh Presiden selama berada di Labuan Bajo. Namun kapal tersebut digunakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
"Jadi kegiatan itu mau ambil gambar dan keterangan untuk pelengkap liputan," kata wartawan ANTARA, Desca Lidya Natalia, yang menjadi penumpang dalam insiden kapal terbalik pada Selasa.
Sebelumnya pada Minggu (19/1), Presiden Joko Widodo menaiki kapal pinisi untuk melihat langsung kesiapan kapal-kapal menyambut wisatawan.
"Jadi setelah Presiden take off ke Jakarta, wartawan ingin merasakan supaya benar-benar tahu sebenarnya naik kapal pinisi di Labuan Bajo seperti apa, agar bisa menceritakan dengan benar, sesuai pengalaman kondisi kapal pinisi seperti apa, kelengkapan kapal pinisi seperti apa, safety-nya seperti apa," kata Desca.
Oleh karena itu, tim wartawan mengambil inisiatif untuk melengkapi keterangan dan kebutuhan gambar dengan menumpang kapal Plataran Pinisi Bali.
Desca menambahkan dirinya bersama enam wartawan dan pendamping biro pers selamat dari kejadian nahas itu.
"Tadi dari pihak hotel memanggil ambulans. Saya mengalami memar sudah diberi salep. Lalu saturasi oksigen saya di bawah normal, lantas diberi oksigen," ujar dia.
Ketika dihubungi pada pukul 14.23 WIB, sejumlah wartawan telah berada di Bandara Komodo untuk penerbangan kembali ke Jakarta menumpang pesawat pukul 15:40 WITA.
Sementara itu, Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di luar agenda kepresidenan, karena setelah acara terakhir di Labuan Bajo.
Usai menyerahkan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat pada Selasa pagi, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo langsung ke Bandara Komodo untuk kembali ke Jakarta.
"Sementara para wartawan tersebut memilih untuk ke dermaga untuk menaiki kapal menuju Pulau Bidadari. Dalam perjalanan kembali dari Pulau Bidadari, saat berada di tengah laut, Desca salah satu wartawan yang ikut menyampaikan terjadi perubahan cuaca mendadak yaitu ombak tinggi dan angin kencang sehingga kapal terbalik," kata Bey dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Petugas pantai di Hotel Plataran yang melihat kejadian tersebut segera bergerak menuju lokasi dengan speedboat.
Para wartawan dibawa ke Hotel Plataran dan langsung diperiksa oleh tim dokter dari RS Siloam Labuan Bajo.
Kapal yang digunakan wartawan tersebut bukan kapal yang digunakan oleh Presiden selama berada di Labuan Bajo. Namun kapal tersebut digunakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.