Kerupuk kemplang kuliner pelengkap Idul Fitri

id kerupuk, kuliner khas palembang

Kerupuk kemplang kuliner pelengkap Idul Fitri

Kerupuk kemplang kuliner khas Palembang sebagai hidangan pelengkap Idul Fitri (Foto: antarasumsel.com/ Evan Ervani/15)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Kerupuk kemplang adalah kuliner khas Kota Palembang Sumatera Selatan, karena selain rasanya enak dan gurih juga menjadi hal yang wajib dihidangkan warga setempat saat perayaan Idul Fitri sebagai pelengkap santapan juga dijadikan cemilan.

Kerupuk kemplang adalah pelengkap bersantap ketupat juga bisa menjadi cemilan saat menjamu para tamu dan kerabat terdekat, kata Ny Masayu Ningmas, pemilik usaha kerupuk kemplang di kawasan Kecamatan Kertapati Palembang, Jumat.

Pantauan Antara, di salah satu sudut kawasan Kelurahan Lima Ulu Kertapati ini sebuah rumah yang menjadi tempat usaha pembuatan dan perdagangan kerupuk kemplang, para pegawainya disibukan membuat adonan dan bentuk kerupuk guna memenuhi pesanan yang kini mulai meningkat setiap harinya, dan sebagian pegawainya juga sibuk meladeni pembeli.

Dijelaskan Masayu, kerupuk kemplang ini dibuat berbahan baku utama ikan gabus yang telah digiling dihaluskan, selanjutnya ditambahkan dengan terigu serta beberapa bumbu dapur diaduk hingga rata menjadi suatu adonan berbentuk kenyal.

Selanjutnya oleh pembuatnya adonan tersebut dibentuk bulatan memanjang atau disebut lenjeran seperti pempek ada dua jenis lenjeran di sini, yakni lenjeran tipis dan besar, dimana cara merebusnya lenjeran tipis dikukus menggunakan nampan, sedangkan lenjeran besar atau tebal menggunakan kain dalam merebusnya membutuhkan waktu kurang lebih dua sampai tiga jam.

setelah matang, kata dia, lenjeran tersebut dipotong sesuai bentuk kerupuk, sedangkan lenjeran tipis untuk ukuran kecil dan tebal atau disebut kerupuk bantat, dan proses selanjutnya dijemur sinar matahari selama kurang lebih dua hingga tiga hari untuk mengenyalkan cita rasa ikan yang menjadi khas dari kerupuk Palembang sebelum digoreng dan siap dipasarkan ataupun disantap.

Ia mengaku, menekuni usaha membuat kerupuk kemplang ini sejak tahun 1984 dengan mempekerjakan 10 orang karyawan, biasanya per hari membuat makanan khas itu sekitar 30 hingga 40 kg, sementara mendekati lebaran produksi ditingkatkan hingga 60 kg per hari,

Biasanya omzet penjualan setiap menjelang lebaran mencapai 1.050 kg dibandrol dengan harga Rp65 ribu per kg dengan pendapatan total puluhan juta rupiah, katanya.