Palembang (ANTARA Sumsel) - Kerupuk kemplang adalah kuliner khas Kota
Palembang Sumatera Selatan, karena selain rasanya enak dan gurih juga
menjadi hal yang wajib dihidangkan warga setempat saat perayaan Idul
Fitri sebagai pelengkap santapan juga dijadikan cemilan.
Kerupuk kemplang adalah pelengkap bersantap ketupat juga bisa
menjadi cemilan saat menjamu para tamu dan kerabat terdekat, kata Ny
Masayu Ningmas, pemilik usaha kerupuk kemplang di kawasan Kecamatan
Kertapati Palembang, Jumat.
Pantauan Antara, di salah satu sudut kawasan Kelurahan Lima Ulu
Kertapati ini sebuah rumah yang menjadi tempat usaha pembuatan dan
perdagangan kerupuk kemplang, para pegawainya disibukan membuat adonan
dan bentuk kerupuk guna memenuhi pesanan yang kini mulai meningkat
setiap harinya, dan sebagian pegawainya juga sibuk meladeni pembeli.
Dijelaskan Masayu, kerupuk kemplang ini dibuat berbahan baku utama
ikan gabus yang telah digiling dihaluskan, selanjutnya ditambahkan
dengan terigu serta beberapa bumbu dapur diaduk hingga rata menjadi
suatu adonan berbentuk kenyal.
Selanjutnya oleh pembuatnya adonan tersebut dibentuk bulatan
memanjang atau disebut lenjeran seperti pempek ada dua jenis lenjeran di
sini, yakni lenjeran tipis dan besar, dimana cara merebusnya lenjeran
tipis dikukus menggunakan nampan, sedangkan lenjeran besar atau tebal
menggunakan kain dalam merebusnya membutuhkan waktu kurang lebih dua
sampai tiga jam.
setelah matang, kata dia, lenjeran tersebut dipotong sesuai bentuk
kerupuk, sedangkan lenjeran tipis untuk ukuran kecil dan tebal atau
disebut kerupuk bantat, dan proses selanjutnya dijemur sinar matahari
selama kurang lebih dua hingga tiga hari untuk mengenyalkan cita rasa
ikan yang menjadi khas dari kerupuk Palembang sebelum digoreng dan siap
dipasarkan ataupun disantap.
Ia mengaku, menekuni usaha membuat kerupuk kemplang ini sejak tahun
1984 dengan mempekerjakan 10 orang karyawan, biasanya per hari membuat
makanan khas itu sekitar 30 hingga 40 kg, sementara mendekati lebaran
produksi ditingkatkan hingga 60 kg per hari,
Biasanya omzet penjualan setiap menjelang lebaran mencapai 1.050 kg
dibandrol dengan harga Rp65 ribu per kg dengan pendapatan total puluhan
juta rupiah, katanya.
Berita Terkait
Bupati OKU gelar open house Idul Fitri dengan libatkan UMKM
Jumat, 12 April 2024 6:32 Wib
Tradisi makanan hingga bazar ramaikan Ramadan di berbagai negara
Jumat, 29 Maret 2024 18:51 Wib
Pemkab OKU Selatan hadirkan plaza kuliner di Danau Ranau
Senin, 18 Maret 2024 18:14 Wib
Festival kuliner di Solo
Sabtu, 2 Maret 2024 7:56 Wib
Kuliner lawas di festival legend di Solo
Rabu, 28 Februari 2024 1:59 Wib
"Sotong Pangkong" pecahkan rekor MURI
Sabtu, 24 Februari 2024 9:44 Wib
Kuliner "tanghulu" hadir di perayaan Cap Go Meh Pulau Kemaro
Jumat, 23 Februari 2024 20:15 Wib
Taman Kuliner Bangunharjo
Jumat, 9 Februari 2024 9:12 Wib