Baturaja (ANTARA) - Pengusaha tempe di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan keluhkan lonjakan harga kedelai impor yang saat ini di kisaran Rp13.000 per kilogram atau naik dua kali lipat dari sebelumnya.
"Tentu sangat memberatkan kami sebagai produsen karena kedelai impor merupakan bahan baku utama untuk membuat tempe dengan kualitas baik," kata Hamdani, salah seorang pengusaha tempe di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Rabu.
Baca juga: Importir wajib serap kedelai petani lokal
Menurut dia, kenaikan harga kedelai itu terjadi sejak awal tahun lalu dan pihaknya sendiri terpaksa mensiasatinya agar tidak merugi.
Sebab, kata dia, dengan kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini menaikan harga tempe di pasaran dikhawatirkan akan semakin menurunkan daya beli masyarakat.
Baca juga: Calon haji OKU berangkat ke Asrama Haji Palembang
Oleh sebab itu sebagian besar perajin tempe di daerah itu menyiasati dengan mengurangi ukuran dan ketebalan tempe tanpa menaikan harga jual di pasaran yaitu masih di kisaran Rp5.000 hingga Rp10.000 per batang.
Hamdani berharap pemerintah segera mencarikan solusi guna menurunkan harga kedelai impor sehingga omzet penjualan kembali normal.
"Sekarang ini daya beli masyarakat merosot tajam. Sebelumnya saya bisa menjual tempe sebanyak 350 kilogram per hari. Sekarang paling laku 75 Kg," ungkapnya.
Baca juga: Aparat Polres OKU ringkus komplotan pencuri trafo listrik milik PLN
Baca juga: Pejabat Bupati OKU pastikan CPNS dilantik Juli 2022
Berita Terkait
Tempe punya sejarah panjang dalam peradaban Indonesia
Selasa, 26 Maret 2024 14:52 Wib
Ganjar harap pedagang kedelai dan pengrajintahu-tempe diperhatikan
Selasa, 5 Desember 2023 11:52 Wib
Kilang Pertamina Plaju bantu perajin tempe Palembang olah air limbah
Selasa, 14 November 2023 18:18 Wib
Warga binaan Lapas Surulangun Rawas Sumsel belajar bikin tempe
Senin, 8 Mei 2023 12:34 Wib
Pakar gizi: Tempe bisa menjadi kudapan alternatif
Selasa, 28 Februari 2023 13:25 Wib
Mengurangi ketergantungan impor kedelai
Jumat, 23 September 2022 15:18 Wib
Mendukung kemandirian pangan berbahan lotus
Jumat, 23 September 2022 14:22 Wib
Dosen-mahasiswa Unsri edukasi masyarakat olah biji lotus menjadi tempe
Jumat, 23 September 2022 14:08 Wib