New York (ANTARA) - Dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena pelaku pasar menilai gelombang terbaru dari pandemi COVID-19 yang dipicu oleh varian Omicron tidak akan mengganggu perekonomian telah membantu mendorong greenback lebih tinggi.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama sainggannya, naik tipis 0,07 persen menjadi 96,0910.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1325 dolar AS dari 1,1333 dolar AS di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3440 dolar AS dari 1,3419 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia juga turun menjadi 0,7239 dolar AS dari 0,7248 dolar AS.
Dolar AS dibeli 114,90 yen Jepang, lebih tinggi dari 114,44 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9176 franc Swiss dari 0,9180 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2796 dolar Kanada dari 1,2809 dolar Kanada.
Berita Terkait
Rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
Kamis, 19 Desember 2024 10:09 Wib
Rupiah Selasa meningkat 54 poin menjadi Rp15.803 per dolar AS
Selasa, 19 November 2024 9:23 Wib
Tembus 1,77 triliun dolar AS, Bitcoin jadi alternatif investasi
Sabtu, 16 November 2024 14:12 Wib
Ekonom proyeksikan surplusperdagangan RI capai 2,74 miliar dolar AS
Jumat, 15 November 2024 10:14 Wib
Sinar Mas bangun SPBU bp pertamainvestasi tiga juta dolar AS
Kamis, 14 November 2024 10:14 Wib
Prabowo: perusahaan Indonesia-China akan teken kontrak 10 miliar dolar AS
Sabtu, 9 November 2024 13:07 Wib
Analis: Rupiah menguat pasca The Fed beri pernyataan "dovish"
Jumat, 8 November 2024 9:53 Wib
Kumpulkan 1,5 juta dolar AS, di persidangan Harvey paparkan perannya
Selasa, 5 November 2024 7:15 Wib