Seoul (ANTARA) - Korea Selatan mengamankan pembelian 20.000 pil antivirus COVID-19 yang dikembangkan oleh Merck & Co, kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum pada Rabu.
Dengan demikian, Korsel menjadi salah satu dari sejumlah negara Asia yang bergegas menyelamatkan pasokan obat tersebut.
"Kami telah menyiapkan anggaran yang cukup untuk pengobatan sekitar 40.000 orang dan telah menandatangani kontrak prapembelian untuk 20.000 pil," kata Kim saat rapat penanggulangan COVID-19.
Korsel juga berniat membeli obat-obat antivirus lainnya, lanjut Kim.
Merck pada Rabu juga mengumumkan kontrak pembelian dan pasokan dengan Singapura setelah mencapai kesepakatan serupa dengan Australia.
Sementara itu, Thailand dan Malaysia, juga Taiwan, mengatakan sedang dalam pembicaraan pembelian pil tersebut.
Molnupiravir diklaim mampu mengurangi risiko kematian atau rawat inap bagi orang-orang yang paling berisiko terinfeksi COVID-19 parah.
Merck sedang berupaya mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk pil buatannya.
Pengobatan tersebut melibatkan pasien yang mengonsumsi empat pil dua kali sehari selama lima hari.
Merck mengaku merencanakan pendekatan harga berjenjang berdasarkan pada kriteria pendapatan negara. Pemerintah AS sudah membuat kontrak pembelian 1,7 juta paket dosis dengan 700 dolar AS (sekitar Rp9,9 juta) per paket.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) mengatakan pihaknya sedang mengadakan pembicaraan dengan Pfizer dan produsen obat asal Swiss Roche Holding AG, yang juga berlomba mengembangkan pil antivirus COVID-19 yang mudah diberikan kepada pasien.
Pemerintah Korsel telah mengalokasikan 30,31 juta dolar AS (sekitar Rp432 miliar) untuk mengamankan pasokan pil antivirus oral bagi menyembuhkan COVID-19.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Indonesia butuh antivirus dan vitamin di HMN 2022
Rabu, 9 Maret 2022 11:49 Wib
Daun keladi tikus dan sirsak ternyata bisa meredakan batuk hingga antivirus
Jumat, 22 Oktober 2021 11:05 Wib
Dokter spesialis anak: Antivirus COVID-19 tidak diperlukan untuk anak OTG
Minggu, 25 Juli 2021 10:02 Wib
IDAI: Tidak perlu berikan antibiotik untuk pengobatan COVID-19 anak
Minggu, 18 Juli 2021 18:22 Wib
Kemenkes bantah klaim obat tradisional untuk sembuhkan pasien COVID-19
Rabu, 5 Agustus 2020 17:19 Wib
Antivirus eucalyptus untuk COVID-19 diproduksi massal oleh swasta
Sabtu, 4 Juli 2020 19:30 Wib
WHO enggan komentari laporan remdesivir soal anti virus COVID-19
Kamis, 30 April 2020 7:48 Wib
Cegah penyebaran COVID-19, produsen kembangkan baja ringan antivirus
Senin, 30 Maret 2020 14:23 Wib