Jakarta (ANTARA) - Negara-negara peserta Olimpiade diharapkan menunjukkan dukungan mereka terhadap kesetaraan gender dan keadilan rasial pada Jumat malam dengan penunjukkan para pembawa bendera kontingen mereka di upacara pembukaan.
Komite Olimpiade Internasional mengubah aturan dan meminta setiap negara memilih dua pembawa bendera sebagai upaya meningkatkan kesetaraan gender di Olimpiade Tokyo.
Peraih medali emas dayung Mohamed Sbihi menjadi muslim pertama yang akan membawa bendera Inggris, bersama pelayar Hannah Mills.
"Merupakan suatu kehormatan diundang menjadi pembawa bendera Tim Inggris Raya," kata Sbihi seperti dikutip Reuters, Kamis. "Berada dalam gerakan Olimpiade ini merupakan momen ikonik, orang-orang akan ingat gambaran itu."
Atlet Australia Cate Campbell dan Patty Mills akan mengikuti Olimpiade keempatnya. Mills, pebasket yang bermain untuk tim NBA San Antonio Spurs, akan menjadi warga pribumi Australia yang terpilih membawa bendera di upacara pembukaan.
"Ini adalah identitas, dapat menunjukkan siapa Anda ke seluruh dunia," kata Mills. "Ini adalah salah satu dari beberapa yang membuat Anda bangga tentang siapa diri Anda. Kami telah benar-benar datang dari jauh untuk olahraga Australia dan ini spesial."
Sedangkan kontingen Amerika Serikat akan dipimpin pebasket berusia 40 tahun Sue Bird dan atlet bisbol Eddy Alvarez yang berdarah campuran Kuba-Amerika. Alvarez, yang juga memenangi medali perak untuk speedskating di Olimpiade Musim Dingin 2014, telah menunjukkan dukungannya bagi masyarakat Kuba yang telah turun ke jalan melakukan protes di tengah krisis ekonomi negaranya.
"Kami bersimpati kepada masyarakat Kuba saat ini. Kami sangat bangga dengan mereka karena mereka turun kejalan untuk unjuk rasa dengan batu, garpu kebun, dan sapu," kata dia.
Sementara Belanda menunjuk sprinter berusia 36 tahun yang juga atlet kulit hitam Churandy martina dari Curacao bersama atlet skateboard Keet Oldenbeuving, 16. Mereka merupakan atlet tertua dan termuda di kontingen Belanda.
Negara tetangganya, Belgia menampilkan wakil dari perbedaan linguistik negara itu, yaitu atlet heptatlon Nafi Thiam, yang bicara bahasa Prancis, dan atlet hoki Felix Denayer, seorang penutur bahasa Belanda.
"Suatu kehormatan," tulis sprinter berkulit hitam asal Swiss Mujinga Kambundji dengan emoji benera Swiss di Instagram setelah ia terpilih membawa bendera di samping Max Heinzer.
"Ketika saya memulai atletik saat kecil, ikut di Olimpiade tak pernah terdengar sangat realistis. Hari ini saya bersiap untuk Olimpiade ketiga saya, dan kehormatan ini membuat pengalaman ini jauh lebih spesial."
Berita Terkait
Kento Momota gantung raket pada usia 29 tahun
Kamis, 18 April 2024 15:04 Wib
Bagas Kaffa: Kami mempersiapkan diri dengan baik untuk Piala Asia U-23
Jumat, 5 April 2024 15:16 Wib
Odekta buru tiket Olimpiade Paris lewat kejuaraan di Korsel
Kamis, 4 April 2024 12:04 Wib
Peselancar Rio Waida lolos ke Olimpiade Paris, ini perasaannya
Minggu, 3 Maret 2024 16:16 Wib
Sprinter Zohri disiapkan tiga kompetisi tembus limit Olimpiade 2024
Rabu, 28 Februari 2024 22:40 Wib
Dejan/Gloria maksimalkan peluang demi rebut tempat di Olimpiade Paris
Selasa, 6 Februari 2024 19:26 Wib
Lifter Lisa Rumbewas tutup usia
Minggu, 14 Januari 2024 14:30 Wib
Acara olahraga dunia yang akan menyita perhatian khalayak pada 2024
Jumat, 29 Desember 2023 15:57 Wib