Palembang (ANTARA) - Satuan tugas gabungan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan musim kemarau 2021 Sumatera Selatan meningkatkan kegiatan patroli darat dan udara.
Peningkatan patroli pada musim peralihan musim hujan ke musim kemarau sekarang untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (kathutla) yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah di Palembang, Kamis.
Menurut dia, kegiatan patroli diperlukan untuk mengecek kondisi kawasan hutan dan lahan dan jika ada kebakaran dapat dilakukan tindakan cepat dan tepat sehingga tidak meluas menjadi kebakaran besar yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan serta gangguan kesehatan dan aktivitas masyarakat.
Sejumlah daerah yang menjadi sasaran patroli seperti kawasan hutan dan lahan gambut di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Kabupaten Banyuasin, katanya.
Dia menjelaskan, untuk melakukan patroli udara, pihaknya didukung dua unit helikopter pembom air (waterbombing) untuk melakukan pembasahan lahan dan pemadaman api jika diketahui ada lahan perkebunan atau kawasan hutan yang terbakar.
Kegiatan pencegahan lebih diutamakan untuk mengantisipasi terjadinya karhutla yang besar dan bisa mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.
Mellaui upaya tersebut diharapkan wilayah Sumsel yang memiliki kawasan hutan, lahan gambut , dan perkebunan yang cukup luas bisa terhindar dari kebakaran besar dampak musim kemarau tahun ini, ujarnya.
Berita Terkait
Pj Bupati Musi Banyuasin tawarkan model baru tanggulangi kemiskinan
Jumat, 1 Maret 2024 13:51 Wib
BPBD OKU Selatan gelar patroli ke kawasan rawan bencana alam
Minggu, 25 Februari 2024 17:23 Wib
BPBD sebut banjir di OKU dampak cuaca ekstrem
Minggu, 18 Februari 2024 23:27 Wib
OKU Selatan dilanda banjir
Sabtu, 17 Februari 2024 19:42 Wib
Warga OKU diminta waspadai dampak cuaca ekstrem musim penghujan
Jumat, 16 Februari 2024 22:13 Wib
OKU Selatan gelar simulasi penanggulangan bencana alam
Rabu, 7 Februari 2024 22:06 Wib
OKU antisipasi cuaca ekstreme dampak sirkulasi siklonik di perairan barat daya Sumatera
Rabu, 7 Februari 2024 17:14 Wib
Antisipasi bencana alam pada 2024
Rabu, 17 Januari 2024 10:52 Wib