Gubernur Sumsel dukung seni baca puisi jadi ekstrakurikuler sekolah
Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mendukung seni membaca puisi menjadi kegiatan belajar tambahan atau ekstrakurikuler di sekolah tingkat SD hingga SMA di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.
"Seni membaca puisi bisa menjadi penyemangat seperti dalam kondisi pandemi COVID-19 sekarang ini karena merupakan salah satu cara mengekspresikan diri," kata gubernur pada acara puncak peringatan Hari Puisi Indonesia sekaligus menyambut HUT-RI di Museum Pahlawan Nasional Pejuang Sumsel, Mayjen TNI (Purn) dr A.K Gani di Palembang, Minggu.
Dia menjelaskan, seni membaca puisi layak untuk terus dilestarikan mengingat dalam puisi atau sajak memuat banyak edukasi terutama bahasa Indonesia.
Puisi ini merupakan seni yang tidak semua orang dapat memahami, membuat, atau membacanya, namun seni puisi ini sangat luar biasa sehingga perlu dikembangkan sebagai ekstrakurikuler pelajar di semua tingkatan sekolah.
"Dengan adanya kegiatan ini dan melihat semangat seniman, penyair, pegiat sastra untuk memperingati Hari Puisi Indonesia sekaligus menyemarakkan HUT-RI yang ke-75 tahun di tengah pandemi COVID-19, saya terinspirasi seni puisi ini masuk dalam ekstrakurikuler di sekolah,” ujar Herman Deru.
Menurut dia, seni puisi merupakan bagian dari ekspresi yang dapat membawa dampak positif bagi orang yang mendengarkannya.
Puisi tidak hanya memuat soal keluh kesah, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menebar semangat tergantung dengan momentumnya.
Salah satu contoh, puisi bisa dijadikan penebar spirit ketika masyarakat dihadapkan dengan kondisi sulit dampak wabah virus corona melanda provinsi ini sejak Maret 2020.
Berikanlah semangat melalui puisi, seniman harus ada di saat kondisi apapun, termasuk juga dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
Ciptakan seni yang memberi semangat untuk masyarakat, seni puisi tidak hanya menyasar satu kalangan, namun dapat dikonsumsi mulai dari masyarakat hingga pemerintah.
Untuk itu, gubernur menginstruksikan dinas terkait untuk secepatnya memasukkan seni puisi dalam ekstrakurikuler sekolah.
“Semua memiliki tanggung jawab untuk keberlangsungan seni puisi ini.
Saya minta dinas terkait segera merealisasikan seni puisi masuk dalam ekstrakurikuler,” ujar Herman Deru.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Puisi Indonesia tingkat Sumsel, Edwin Fast mengapresiasi langkah yang diinisiasi Gubernur Sumsel Herman Deru untuk menjadikan puisi sebagai ekstrakurikuler sekolah di provinsi ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada gubernur, Sekda Palembang, Ratu Dewa, Wakil ketua DPRD Sumsel, Giri Ramanda yang telah memberikan perhatian besar terhadap seniman, penyair, pegiat sastra mendorong keberlangsungan seni puisi di provinsi ini agar terus berkembang,” ujar Edwin didampingi seniman yang juga aktivis 98 Bambang dan Indra.
"Seni membaca puisi bisa menjadi penyemangat seperti dalam kondisi pandemi COVID-19 sekarang ini karena merupakan salah satu cara mengekspresikan diri," kata gubernur pada acara puncak peringatan Hari Puisi Indonesia sekaligus menyambut HUT-RI di Museum Pahlawan Nasional Pejuang Sumsel, Mayjen TNI (Purn) dr A.K Gani di Palembang, Minggu.
Dia menjelaskan, seni membaca puisi layak untuk terus dilestarikan mengingat dalam puisi atau sajak memuat banyak edukasi terutama bahasa Indonesia.
Puisi ini merupakan seni yang tidak semua orang dapat memahami, membuat, atau membacanya, namun seni puisi ini sangat luar biasa sehingga perlu dikembangkan sebagai ekstrakurikuler pelajar di semua tingkatan sekolah.
"Dengan adanya kegiatan ini dan melihat semangat seniman, penyair, pegiat sastra untuk memperingati Hari Puisi Indonesia sekaligus menyemarakkan HUT-RI yang ke-75 tahun di tengah pandemi COVID-19, saya terinspirasi seni puisi ini masuk dalam ekstrakurikuler di sekolah,” ujar Herman Deru.
Menurut dia, seni puisi merupakan bagian dari ekspresi yang dapat membawa dampak positif bagi orang yang mendengarkannya.
Puisi tidak hanya memuat soal keluh kesah, tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menebar semangat tergantung dengan momentumnya.
Salah satu contoh, puisi bisa dijadikan penebar spirit ketika masyarakat dihadapkan dengan kondisi sulit dampak wabah virus corona melanda provinsi ini sejak Maret 2020.
Berikanlah semangat melalui puisi, seniman harus ada di saat kondisi apapun, termasuk juga dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
Ciptakan seni yang memberi semangat untuk masyarakat, seni puisi tidak hanya menyasar satu kalangan, namun dapat dikonsumsi mulai dari masyarakat hingga pemerintah.
Untuk itu, gubernur menginstruksikan dinas terkait untuk secepatnya memasukkan seni puisi dalam ekstrakurikuler sekolah.
“Semua memiliki tanggung jawab untuk keberlangsungan seni puisi ini.
Saya minta dinas terkait segera merealisasikan seni puisi masuk dalam ekstrakurikuler,” ujar Herman Deru.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Hari Puisi Indonesia tingkat Sumsel, Edwin Fast mengapresiasi langkah yang diinisiasi Gubernur Sumsel Herman Deru untuk menjadikan puisi sebagai ekstrakurikuler sekolah di provinsi ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada gubernur, Sekda Palembang, Ratu Dewa, Wakil ketua DPRD Sumsel, Giri Ramanda yang telah memberikan perhatian besar terhadap seniman, penyair, pegiat sastra mendorong keberlangsungan seni puisi di provinsi ini agar terus berkembang,” ujar Edwin didampingi seniman yang juga aktivis 98 Bambang dan Indra.