Pekanbaru (ANTARA) - Penyidik Tipikor pada Satuan Reserse Kriminal Polres Rokan Hilir, Riau menyerahkan tiga tersangka dugaan korupsi dana kerja sama media di Sekretariat Dewan (Sekwan) Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016-2017, ke Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Rokan Hilir, Selasa.
Tiga tersangka yang langsung dijebloskan ke tahanan itu berinisial SA selaku mantan Sekwan DPRD Rokan Hilir, MZ selaku pejabat pengadaan, dan ROJ yang merupakan bendahara.
"Hari ini penyidik polres melimpahkan tiga tersangka ke kami. Pelimpahan para tersangka ini, dalam rangka Tahap II (penyerahan tersangka dan barang bukti)," kata Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Rokan Hilir, Herlina Samosir SH dihubungi dari Pekanbaru.
Dia mengatakan proses tahap II itu dilakukan setelah pihaknya meneliti berkas yang disusun oleh penyidik Tipikor Sat Reskrim Polres Rokan Hilir. Dalam penelitian itu, berkas perkara para tersangka pun dinyatakan lengkap.
"P-21 (berkas dinyatakan lengkap) sejak beberapa minggu yang lalu. Karena pandemi COVID-19,Tahap II-nya baru sekarang dilakukan," ujarnya pula.
Setelah para tersangka dilimpahkan ke JPU, dilanjutkan mantan Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Siak ini, pihaknya selanjutnya menyusun isi dakwaan untuk ketiga tersangka tersebut. Terhadap para tersangka, tetap dalam tahanan.
"Dakwaan langsung kami susun sebelum dilimpahkan ke pengadilan (Tipikor Pekanbaru)," ujarnya pula.
"Terhadap ketiga tersangka, tetap kami lakukan penahanan. Para tersangka kami titipkan di sel tahanan Polres Rokan Hilir," katanya lagi.
Dalam dugaan korupsi ini, akibat perbuatan ketiga tersangka itu negara dirugikan sebanyak Rp1,6 miliar.
Adapun peran ketiga tersangka, yakni SA selaku penanggungjawab semua kegiatan kerja sama dengan media, MZ selaku PPTK kegiatan, dan ROJ berperan sebagai penanggungjawab pengeluaran uang untuk kerja sama dengan media.