Jakarta (ANTARA) - Jutaan umat muslim menjalani ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, namun tidak sedikit yang tetap aktif menjalani rutinitas seperti berolahraga agar tubuh tetap bugar.
Olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang memang disarankan bagi Anda yang tengah berpuasa. Namun bagaimana cara kita mengetahui apakah olahraga yang dilakukan tergolong berintensitas ringan hingga sedang?
"Jadi untuk mengetahui apakah kita masih berada di ambang batas, apakah olahraga yang kita lakukan masih dalam area ringan atau sedang, kita dapat melakukan tes bicara atau talk test," ujar dokter spesialis kesehatan olahraga, dr Michael Triangto, SpKO kepada ANTARA beberapa waktu lalu.
Michael menjelaskan ketika seseorang sudah mulai bicara terbata-bata atau mengalami kesulitan bicara karena terengah-engah saat berada puncak latihan, artinya intensitas olahraga yang dilakukan bukan tergolong ringan hingga sedang.
"Pada saat melakukan olahraga, contoh saja crossfit, pada puncak latihan banyak orang merasa terbata-bata ketika bicara. Napas terengah-engah, sehingga sulit untuk bicara, di saat seperti inilah tes bicara gagal," kata Michael.
Kesimpulannya, bagi sebagian besar orang, crossfit bukanlah olah raga berintensitas ringan sampai sedang yang dapat dilakukan ketika sedang menjalani ibadah puasa.
Michael kemudian memberikan contoh lain dari tes bicara yang dilakukan oleh para prajurit. Para prajurit selalu bersenandung atau bernyanyi ketika sedang berbaris sambil jogging.
"Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tentara tersebut. Ketika dia terengah-engah dan tertinggal dari teman-temannya, maka bisa dikatakan kondisi tentara tersebut sedang tidak baik atau tidak bugar," jelas Michael.
Relatif
Tes bicara ini perlu dilakukan untuk mengetahui kapasitas tubuh terkait dengan olahraga yang dilakukan. Pasalnya kategori olahraga ringan, sedang dan berat pada dasarnya tergantung pada kondisi fisik masing-masing orang.
Bagi banyak orang, olahraga kardio seperti jogging, bersepeda atau berenang bukanlah tergolong olahraga berat.
"Ketika berada di puncak latihan bersepeda, skipping, jogging, sampai berjalan di dalam kolam renang, apakah lalu terengah-engah? Pada kondisi normal tentu tidak, maka itu bisa dikatakan olahraga berintensitas ringan hingga sedang yang bisa dipakai untuk kondisi ini," jelas Michael.
Namun olahraga yang bagi sebagian besar orang tergolong ringan, bagi orang dengan kondisi tertentu seperti obesitas misalnya, jalan cepat bisa menjadi olahraga berintensitas berat.
Sedangkan bagi atlet yang terbiasa berlatih olahraga berat, melakukan sprint (lari cepat jarak pendek) bisa menjadi olahraga yang tergolong ringan bagi mereka, jelas Michael.
"Oleh sebab itu, kita tidak bisa memukul rata seperti apa itu olahraga ringan, sedang, atau berat. Semua itu bergantung pada orang yang melakukan. Maka tes bicara ini penting dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kapasitas tubuh ketika berolahraga," tutup Michael.
Berita Terkait
Pasien diabetes harus batalkan puasa bila gula darah di bawah 70 mg/dl
Selasa, 17 Desember 2024 14:10 Wib
Polisi Banyuasin pandu pemudik hindari kemacetan melalui scan barcode
Kamis, 4 April 2024 14:25 Wib
Kemenkes siapkan 15 ribu lebih faskes guna antisipasi saat mudik
Kamis, 4 April 2024 11:40 Wib
Ini kiatnya jaga kesehatan gigi dan mulut selama berpuasa
Selasa, 2 April 2024 13:15 Wib
Kemenkumham Sumsel hibur anak binaan LPKA berbuka puasa dengan hadirkan orang tua
Sabtu, 30 Maret 2024 21:35 Wib
Tradisi makanan hingga bazar ramaikan Ramadan di berbagai negara
Jumat, 29 Maret 2024 18:51 Wib
Praktisi kesehatan: Jaga kebersihan mulut selama puasa
Kamis, 28 Maret 2024 14:26 Wib
Pasien kanker harus konsultasi dulu sama dokter bila ingin berpuasa
Senin, 25 Maret 2024 18:47 Wib