Palembang (ANTARA) - Proses uji spesimen di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang kini menghadapi kendala teknis sehingga menyebabkan temuan kasus positif COVID-19 di Sumsel dalam dua hari terakhir ini nihil.
Juru Bicara Oenanganan COVID-19 Sumsel, Yusri, Selasa, mengatakan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang mengalami kehabisan bahan reagen yang biasa digunakan untuk melihat reaksi kimia pada sampel.
"Jadi nihil karena pemeriksaan tertunda, kami pun tidak yakin benar-benar nihil, tetapi hampir semua lab juga mengalami kekurangan bahan seperti itu," ujar Yusri di Palembang.
Namun menurutnya mulai Rabu (22/4) pemeriksaan akan dilanjutkan kembali setelah BBLK telah mendapat pasokan reagen untuk 700 sampel yang cukup beberapa hari ke depan, sementara hingga 21 April ada 96 sampel dari Sumsel yang masih dalam proses pemeriksaan.
Selain pasokan reagen, BBLK juga akan mendapatkan satu unit alat Polymerase Chain Rection (PCR) bantuan dari pemerintah pusat untuk mempercepat proses pemeriksaan spesimen, mengingat BBLK Palembang juga memeriksa sampel dari Provinsi Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung.
Baca juga: Alat uji spesimen COVID-19 BBLK Palembang rusak, pemeriksaan lima provinsi terhambat
PCR akan meningkatkan kapasitas pemeriksaan 500 hingga 1000 sampel perhari dengan diperkuat 3-4 alat lainnya, jauh lebih banyak jika dibandingkan kapasitas BBLK Palembang yang baru menyelesaikan 96 sampel perhari.
"Ke depan bahkan akan ada pengadaan alat ini dalam jumlah besar, sekitar di atas 6.000-an," tambah Yusri.
Sementara hingga 21 April 2020, kasus positif COVID-19 di Sumsel tercatat 89 kasus, sebanyak 57 kasus berada di Kota Palembang (zona merah), 8 kasus di Kota Prabumulih (zona merah), 3 kasus di Kota Lubuklinggau (zona kuning), 7 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ulu (zona kuning).
4 kasus di Kabupaten Ogan Komering Ilir (zona kuning), 1 kasus di Kabupaten Musi Banyuasin (zona kuning), 3 kasus di Kabupaten Bayuasin, 1 kasus di Muara Enim (zona kuning), 1 kasus di Ogan Ilir, 1 kasus di Kota Pagaralam, dan 3 kasus dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel.
Sedangkan kasus sembuh belum ada tambahan atau masih tercatat empat orang dan kasus meninggal tiga orang.
Meski tidak ada tambahan kasus dua hari terakhir, Yusri mengimbau masyarakat agar tetap melakukan physcal distancing dengan selalu menggunakan masker di luar ruangan dan mematuhi anjuran-anjuran pemerintah.
"Di samping melindungi diri sendiri, penggunaan masker juga melindungi orang lain terutama saat berbicara atau mengobrol," jelas Yusri.