Palembang (ANTARA) - Jajaran prajurit Kodam II/Sriwijaya terus memaksimalkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan supaya kabut asap tidak terjadi.
"Prajurit TNI dalam jajaran Korem terus melakukan pencegahan dan pemadaman titik panas agar tidak terjadi kebakaran lagi. Pencegahan penting mengingat areal hutan dan gambut di Sumsel cukup luas," kata Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan di Palembang, Kamis.
Menurut dia, ditambah lagi saat musim kemarau maka hutan dan lahan rawan terbakar. "Bukan itu saja tetapi bila lahan gambut terbakar maka sulit untuk dipadamkan".
Oleh karena itu, prajurti Kodam II/Sriwijaya yang dipimpin Dansatgas Darat Danrem 044/Garuda Dempo terus melakukan pencegahan.
Selain itu juga rutin melaksanakan patroli gabungan guna memadamkan titik panas bila timbul, ujar dia.
Ia mengatakan pihaknya juga melaksanakan penyekatan untuk mencegah bila terjadi kebakaran supaya api tidak meluas. "Alat berat terus disiagakan untuk melaksanakan penyekatan bila api timbul."
Memang, lanjut dia, sekarang ini titik panas berkurang bahkan pada Kamis pagi tidak ditemukan bahkan api sisa kebakaran lalu sudah kurang dan padam, namun walaupun demikian pencegahan terus diutamakan.
"Yang jelas prajurit TNI dalam jajarannya terus melakukan pencegahan supaya kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi, " tambah dia.
Berita Terkait
Pangdam sebut video penyiksaan warga sipil masih diselidiki
Jumat, 22 Maret 2024 11:46 Wib
Kasdam II/Sriwijaya tutup kegiatan TMMD di Lalan Muba
Kamis, 21 Maret 2024 11:32 Wib
Bahagia itu sederhana, bisa naik mobil patroli TNI mereka sudah senang
Jumat, 15 Maret 2024 20:09 Wib
Kodam Sriwijaya gulirkan tanam cabai di rumah prajurit bantu tekan inflasi
Selasa, 12 Maret 2024 22:00 Wib
Kodam Sriwijaya bangun saluran air untuk optimalkan pemanfaatan lahan rawa
Selasa, 12 Maret 2024 15:03 Wib
Penyerangan Polres di Jayawijaya bermula dari lapangan futsal
Selasa, 5 Maret 2024 15:05 Wib
Siswa Dikma Tamtama TNI-AD uji ketahanan fisik dan mental
Sabtu, 17 Februari 2024 11:31 Wib
Kodam Sriwijaya gelar pengobatan dan khitanan massal
Selasa, 6 Februari 2024 21:01 Wib