Jakarta (ANTARA) - Hewan kurban biasanya mendapat perawatan ekstra agar kondisinya tetap sehat dan laku terjual dengan harga pantas, seperti disampaikan Wagino, pedagang sapi di kawasan Duren Sawit, Jakarta.
"Kita biasanya kasih sapi-sapi ini kayak ramuan 'jamu' misalnya madu atau air tebu itu untuk menambah nafsu makan sama minum," kata Wagino, Sabtu.
Tidak hanya diberi "jamu", hewan kurban juga mendapat perlakuan khusus yakni dipijat sebelum diberangkatkan dan setelah tiba di Jakarta.
"Kalau dipijat bener ya biasanya sebelum diberangkatkan ke Jakarta sama pas nyampe dua hari lah, soalnya kan pengirimannya lewat laut jadi suka pada mabok sama pegel-pegel juga sapinya," ujarnya.
Ia mendatangkan sapi-sapinya dari Bali. Ada kalanya sapi itu lemas dan tidak nafsu makan ketika sampai di Jakarta sehingga mudah sakit, bahkan mati.
"Kalau sudah sampai sini tuh kadang udah kehilangan stamina dan enggak mau makan, nah kalau dah gitu bisa sakit atau mati. Makanya jamu sama pijat itu perlu," kata Wagino.
Berita Terkait
Jelang kunjungan tatap muka WBP, ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Sumsel
Kamis, 7 Juli 2022 23:02 Wib
Akibat pengiriman yang jauh membuat kambing untuk kurban di Batam banyak mati
Senin, 4 Juli 2022 14:35 Wib
Airlangga: Pemerintah percepat penanganan virus PMK, jamin hewan qurban jelang Idul Adha
Kamis, 9 Juni 2022 11:24 Wib
Pedagang hewan qurban di Palembang mulai terima pesanan
Sabtu, 10 Juli 2021 20:12 Wib
Kemenag Sumsel imbau masyarakat lakukan qurban di rumah potong hewan
Sabtu, 10 Juli 2021 20:11 Wib
Polda Sumsel ingatkan batasi mobilitas saat Hari Raya Idul Adha
Jumat, 9 Juli 2021 11:20 Wib
Dompet Dhuafa Sumsel distribusikan 200 hewan kurban
Senin, 3 Agustus 2020 14:16 Wib
Sidang Isbat tetapkan Idul Adha 1441 H jatuh pada 31 Juli
Selasa, 21 Juli 2020 20:51 Wib