Penerbangan normal pascaerupsi Gunung Tangkuban Perahu

id Kemenhub,erupsi tangkuban perahu,penerbangan domestik,Gunung Tangkuban Perahu,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara

Penerbangan normal pascaerupsi Gunung Tangkuban Perahu

Suasana erupsi Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat, Jabar. (Foto: Istimewa).

Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan penerbangan dari dan ke Jawa Barat masih beroperasi normal dan tidak ada kendala pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu di Subang pada Jumat (26/7).

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, menjelaskan bahwa saat ini erupsi tidak berdampak pada penerbangan.

Polana mengimbau semua pemangku kepentingan terkait untuk terus melakukan koordinasi dan memantau dampak erupsi Gunung Tangkuban Parahu.

“Kami akan terus memantau perkembangan dampak erupsi Gunung Tangkuban Parahu sehingga semua tim terkait dapat disiapsiagakan dan segera menginformasikan langkah yang tepat dalam penanganan dampak abu vulkanik untuk penerbangan,” katanya.
 

Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Herson mengatakan bahwa jalur penerbangan domestik daerah jawa barat dan sekitarnya masih aman.

"Jalur penerbangan domestik tidak melalui daerah sekitar gunung Tangkuban Parahu, sedangkan jalur penerbangan internasional terbang pada ketinggian yang cukup tinggi sehingga tidak berdampak, dan apabila di kemudian hari ada dampak abu vulkanik maka jalur penerbangan segera dialihkan,” jelasnya.

Sementara itu, pihak AirNav Indonesia melalui Ashtam (Ash to Airmen) No: VAWR 1896 perihal erupsi Gunung Tangkuban Parahu yang dikeluarkan pada 26 Juli 2019 pukul 10.05 UTC berisi Gunung Tangkuban Parahu pada jam 08.58 UTC mengeluarkan asap (masih status orange belum red) pada ketinggian ground sampai 9.000 kaki dengan kecepatan angin arah Barat 10 knots.

Pusat Vulkanologi Meteorologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, menerangkan erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi sekitar lima menit 30 detik. Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I atau normal.