PNS harus melayani bukan dilayani, kata Wapres JK
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan kepada ribuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) penerimaan tahun 2018 untuk melayani masyarakat, bukannya minta untuk dilayani ketika sudah diangkat menjadi PNS.
"Prinsip sebagaimana yang selalu menjadi pegangan anda semua ialah melayani. Jangan lagi berprinsip untuk dilayani. Banyak PNS zaman dulu itu ingin dilayani, dihormati, mendapat fasilitas yang lebih baik. Itu pikiran masa lalu yang sudah berubah," kata Wapres saat memberikan kuliah umum Presidential Lecture kepada CPNS di Istora Senayan Jakarta, Rabu.
Tugas melayani itu dapat dicerminkan sesuai dengan bidang tempat PNS tersebut bekerja, baik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Badan Pertimbangan Kepegawaian berhentikan dengan tidak hormat 42 orang PNS
"Guru yang diangkat (PNS) melayani artinya mengajar dan mendidik generasi muda dengan ikhlas, dengan kemampuan yang baik. Pegawai Kemenkes melayani artinya ialah merawat, mendorong kesehatan masyarakat menjadi lebih baik," kata Wapres.
Untuk CPNS di Kementerian PUPR, Wapres berpesan agar dapat mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum untuk melayani kebutuhan masyarakat. Selain itu, CPNS di Kementerian PANRB diharapkan dapat mengembangkan kapasitas aparat sipil negara untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Semua punya tugas masing-masing untuk melayani, melayani untuk maju agar tertib, untuk memajukan sesamanya, melayani pengusaha yang memberikan pekerjaan kepada orang banyak agar mempercepat dunia usaha," jelasnya.
Baca juga: 126 orang ASN bolos kerja dilaporkan ke Kemenpan-RB
Dengan bekerja di lingkungan pemerintahan, JK meminta para CPNS untuk dapat bekerja dengan cepat khususnya dalam hal pemberian izin usaha dan memangkas birokrasi.
"Jangan berprinsip 'kalau bisa diperlambat, kenapa dipercepat?'. Pokoknya harus dipercepat," ujarnya.
Presidential Lecture tahun 2019 merupakan kuliah umum yang kedua kalinya diberikan kepada CPNS yang telah lulus seleksi sebagai bekal bagi pegawai pemerintah tersebut dalam menjalankan program prioritas untuk pertumbuhan dan pembangunan.
Baca juga: Sanksi PNS mangkir kerja diberikan sesuai kesalahan
Menteri PANRB Syafruddin mengatakan sebanyak 6.198 perwakilan CPNS penerimaan tahun 2018 mengikuti kuliah umum dari Wapres JK di Istora Senayan, sementara sisanya wajib menyaksikan kuliah tersebut yang ditayangkan secara langsung di TVRI dan disiarkan oleh RRI.
Penerimaan CPNS Tahun 2018 memperoleh 164.783 orang dari formasi umum, 6.307 orang dari formasi cumlaude, 1.808 penyandang difabel, 604 dari Papua dan Papua Barat, 23 dari diaspora, 287 olahragawan berprestasi internasional, dan 6.812 tenaga honorer K-II.
"Prinsip sebagaimana yang selalu menjadi pegangan anda semua ialah melayani. Jangan lagi berprinsip untuk dilayani. Banyak PNS zaman dulu itu ingin dilayani, dihormati, mendapat fasilitas yang lebih baik. Itu pikiran masa lalu yang sudah berubah," kata Wapres saat memberikan kuliah umum Presidential Lecture kepada CPNS di Istora Senayan Jakarta, Rabu.
Tugas melayani itu dapat dicerminkan sesuai dengan bidang tempat PNS tersebut bekerja, baik di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maupun Kementerian Dalam Negeri.
Baca juga: Badan Pertimbangan Kepegawaian berhentikan dengan tidak hormat 42 orang PNS
"Guru yang diangkat (PNS) melayani artinya mengajar dan mendidik generasi muda dengan ikhlas, dengan kemampuan yang baik. Pegawai Kemenkes melayani artinya ialah merawat, mendorong kesehatan masyarakat menjadi lebih baik," kata Wapres.
Untuk CPNS di Kementerian PUPR, Wapres berpesan agar dapat mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum untuk melayani kebutuhan masyarakat. Selain itu, CPNS di Kementerian PANRB diharapkan dapat mengembangkan kapasitas aparat sipil negara untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Semua punya tugas masing-masing untuk melayani, melayani untuk maju agar tertib, untuk memajukan sesamanya, melayani pengusaha yang memberikan pekerjaan kepada orang banyak agar mempercepat dunia usaha," jelasnya.
Baca juga: 126 orang ASN bolos kerja dilaporkan ke Kemenpan-RB
Dengan bekerja di lingkungan pemerintahan, JK meminta para CPNS untuk dapat bekerja dengan cepat khususnya dalam hal pemberian izin usaha dan memangkas birokrasi.
"Jangan berprinsip 'kalau bisa diperlambat, kenapa dipercepat?'. Pokoknya harus dipercepat," ujarnya.
Presidential Lecture tahun 2019 merupakan kuliah umum yang kedua kalinya diberikan kepada CPNS yang telah lulus seleksi sebagai bekal bagi pegawai pemerintah tersebut dalam menjalankan program prioritas untuk pertumbuhan dan pembangunan.
Baca juga: Sanksi PNS mangkir kerja diberikan sesuai kesalahan
Menteri PANRB Syafruddin mengatakan sebanyak 6.198 perwakilan CPNS penerimaan tahun 2018 mengikuti kuliah umum dari Wapres JK di Istora Senayan, sementara sisanya wajib menyaksikan kuliah tersebut yang ditayangkan secara langsung di TVRI dan disiarkan oleh RRI.
Penerimaan CPNS Tahun 2018 memperoleh 164.783 orang dari formasi umum, 6.307 orang dari formasi cumlaude, 1.808 penyandang difabel, 604 dari Papua dan Papua Barat, 23 dari diaspora, 287 olahragawan berprestasi internasional, dan 6.812 tenaga honorer K-II.