Polisi di 22 negara sita buaya, ular, kura-kura hidup untuk aksesori fesyen

id Reptil hidup,Aksesori fesyen,Tas tangan

Polisi di 22 negara sita buaya, ular, kura-kura hidup untuk aksesori fesyen

Dokumen foto buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) yaitu sejenis buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara. (fr.fotopedia.com)

Brussels, Belgia (ANTARA) - Polisi di 22 negara telah menyelamatkan ribuan reptil hidup termasuk kura-kura dan buaya yang dimaksudkan penyelundup akan dibunuh untuk digunakan pada aksesori fesyen seperti dompet dan tas tangan perempuan, kata Europol.

Lembaga kepolisian Eropa itu mengatakan penangkapan enam orang di Italia dan enam di Spanyol karena melakukan penyelundupan hewan hidup menjadi puncak operasi global selama satu bulan yang diberi nama Operation Blizzard --yang ditujukan kepada penyelundup, barang komersial dan toko hewan peliharaan.

"Penyelundupan hewan liar telah meningkat tajam dalam beberapa tahun belakangan ini sampai ke titik kami sekarang menyita ribuan reptil dengan nilai jutaan euro (dolar AS) setiap tahun," kata Pedro Felco, Kepala Bidang Kejahatan Properti dan Ekonomi di Europol, sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin malam. Europol membantu mengkoordinasikan operasi itu.

"Meskipun berbagai upaya dilancarkan, ancaman mengenai kejahatan lingkungan hidup tetap tinggi," kata pejabat Europol tersebut di dalam satu pernyataan.

Sebanyak 2.703 kura-kura dan penyu, 1.059 ular, 512 kadal dan tokek serta 20 buaya, katanya, disita selama operasi mulai dari Eropa, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Selandia Baru, Israel sampai Afrika Selatan.

Tas tangan, dompet, tali jam, obat dan produk lain yang dibuat dari kulit hewan itu juga disita.

Sumber: Reuters