Batam (ANTARA) (ANTARA) - Lomba lampu hias dan lampu colok antarkampung memeriahkan Ramadhan 1440 Hijriah di pulau-pulau penyangga Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
"Lomba ini merupakan tradisi tahunan setiap Ramadhan, untuk menyambut Ramadhan sekaligus melestarikan lampu colok," kata Camat Belakangpadang Yudi Admaji di Batam, Jumat.
Lampu hias dan lampu colok dipasang di gapura dan sepanjang kampung mulai 10 hingga 30 Ramadhan 1440 Hijriah. Pelaksanaan lomba sengaja diatur pada menjelang pertengahan Ramadhan, agar warga memiliki waktu untuk menghias kampungnya.
Yudi menyatakan, pada tradisi Melayu sebenarnya hiasan Ramadhan hanya menggunakan lampu colok dengan menggunakan minyak tanah dan api. Namun, dengan perkembangan zaman, sebagian warga memilih menggunakan lampu hias.
"Karena sekarang sudah ada lampu hias, lagi pula ada kampung yang tidak bisa memasang lampu colok, takut terbakar," kata Yudi.
Meski begitu, sejumlah kampung masih mempertahankan tradisi memasang lampu colok.
Selain lomba lampu hias dan lampu colok, Kecamatan Belakangpadang juga menyelenggarakan lomba takbir dan pawai astaka yang digelar pada malam takbiran.
Berbeda dengan pawai astaka di Pulau Batam atau daerah lain yang menggunakan kendaraan roda empat untuk berkeliling, maka di Belakangpadang, astaka dipanggul atau menggunakan becak motor, karena tidak ada kendaraan roda empat di pulau.
Pihak kecamatan menyiapkan hadiah uang pembinaan untuk pemenang masing-masing lomba, yaitu Rp3 juta untuk juara I, Rp2 juta untuk juara II dan Rp1 juta untuk juara III.
Untuk penjurian, pihak kecamatan melibatkan berbagai pihak dari luar pulau, antara lain Dinas Pariwisata, Pewarta Foto Indonesia dan Pertamina.
"Pemenang ketiga lomba akan diumumkan setelah pawai takbir di Lapangan Indra Sakti," kata Yudi yang pernah menjabat Kabag Humas Pemkot Batam.
Selain berbagai lomba, Kecamatan Belakangpadang juga menggelar bazar kuliner sepanjang Ramadhan di Dataran Lang Lang Laut, Pulau Belakangpadang.