"Komisi Pemilihan Umum atau KPU tidak membolehkan pemberian hadian berupa sepeda sehingga diganti dengan foto," kata Presiden Jokowi di Trenggalek, Jawa Timur, Jumat.
Dalam kunjungannya di Trenggalek, Presiden memberikan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Provinsi Jawa Timur. Acara tersebut berlangsung di Alun-Alun Kabupaten Trenggalek.
Hadir dalam kesempatan itu para pendamping desa, tim pendamping inovasi desa, kader PKK, kader Posyandu, kader PAUD dan lainnya.
Dalam kesempatan itu Presiden mengundang maju ke panggung dua orang yaitu satu pendamping desa dan satu kepala desa.
Usai berdialog dengan mereka yang maju ke depan, biasanya Presiden memberikan hadiah berupa sepeda namun sudah beberapa kali ini hadiah berupa foto dengan dirinya.
"Ini lebih mahal dari sepeda karena ini ada tanda istana kepresidenan, tidak dijual di manapun juga," kata Presiden sambil menunjukkan foto itu.
Presiden juga menyebutkan bahwa hadiah berupa foto menunjukkan kerja cepat yang dilakukan oleh tim.
"Ini menunjukkan kecepatan kerja, karena baru saja difoto tadi, ini sudah ada hasilnya," kata Presiden Jokowi.
Hadir dalam acara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, Gubernur Jatim Soekarwo.
Juga hadir Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak yang sudah terpilih menjadi Wagub Jatim. Hadir pula Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin yang akan segera menjadi Bupati Trenggalek.
Terkait dengan Dana Desa, Presiden Jokowi mengatakan pada tahun 2015 telah dikucurkan Rp20,7 triliun, tahun berikutnya 2016 menjadi Rp47 triliun, 2017 menjadi Rp60 triliun, tahun 2018 Rp60 triliun dan tahun 2019 Rp70 triliun, plus Dana Kelurahan Rp3 triliun menjadi Rp73 triliun.
"Saya ingin Dana Desa naik terus karena dari survei, 85 persen puas terhadap pengelolaan dana desa dan bermanfaat bagi masyarakat dan desa," kata Jokowi.
Usai sosialisasi prioritas dana desa 2019, Presiden Jokowi melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Agung Baiturrahman Tulungagung.