Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) dalam memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda di Jakarta, Sabtu.
"Tim GLN yang terdiri dari atas semua unit utama menerbitkan sepuluh buku terkait gerakan literasi, buku tersebut antara lain buku peta jalan, panduan, modul dan pedoman pelatihan fasilitator," kata Kepala Badan Bahasa Dadang Sunendar.
Gerakan Literasi Nasional merupakan salah satu bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Lembaga yang menjadi koordinator Gerakan Literasi Nasional adalah Badan Bahasa.
Selain itu ada juga buku pedoman penilaian dan penskoran serta materi pendukung GLN.
Dadang mengatakan gerakan literasi sebenarnya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab semua pemangku kepentingan termasuk dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi sosial, pegiat literasi, orang tua dan masyarakat.
Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan tingkat literasi menjadi tolak ukur kemajuan bangsa, semakin tinggi tingkat literasi bangsa maka semakin maju bangsa tersebut.
"Gerakan Literasi Nasional dimaksudkan agar menjadi landasan utama mewujudkan Indonesia yang maju. Ciri-ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang sangat kokoh dalam membangun tradisi literasinya," kata Muhadjir.
Laporan Pembangunan Dunia menyebutkan kemampuan membaca masyarakat Indonesia masih tertinggal 45 tahun dibandingkan negara maju.
Dia meminta laporan tersebut dapat memacu masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kemampuan literasi.