Pembangunan patung Yesus perlu libatkan arkeolog

id patung yesus, Bukit Swaja, Kota Jayapura, kawasan situs prasejarah, Hari Suroto, gua kuburan prasejarah

Pembangunan patung Yesus perlu libatkan arkeolog

Ilustrasi Sebuah patung Yesus Kristus Memberkati berada di puncak Buntu Burake terlihat dari Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Selasa (29/12/2015). Dengan hadirnya patung setinggi 40 meter tersebut diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisataw

Jayapura (Antarasumsel.com) - Perencanaan tata ruang pembangunan patung Tuhan Yesus di Bukit Swaja Kota Jayapura perlu melibatkan arkeolog sebab berada di kawasan situs prasejarah, kata Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua.

Di Bukit Swaja terdapat situs-situs arkeologi berupa gua kuburan prasejarah, dan situs lukisan tebing prasejarah, kata Hari Suroto di Kota Jayapura, Jumat.

Menurut dia, perencanaan tata ruang pembangunan patung Yesus harus memperhatikan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, sehingga situs-situs arkeologi di Bukit Swaja terlindungi dan tetap lestari.

"Perlu pembagian zona yang jelas antara lokasi patung yang akan dibangun dengan akses jalan ke lokasi patung, tempat parkir dengan situs-situs arkeologi. Situs-situs arkeologi merupakan zona inti yang tidak boleh diganggu," katanya.

Hari menambahkan tujuan utama pembangunan Patung Yesus selain sebagai ikon Kota Jayapura dan Papua, juga sebagai destinasi nasional dan internasional. Keberadaan situs-situs arkeologi akan sangat mendukung destinasi wisata itu.

"Patung Yesus merupakan destinasi wisata religi, sedangkan situs-situs arkeologi dapat dijadikan destinasi wisata sejarah budaya, tetapi tentu saja dengan tidak mengesampingkan perlindungan dan pelestariannya," kata Hari Suroto.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua menghendaki partisipasi para investor dalam pembangunan patung Kristus di Puncak Gunung Swaja, Kampung Kayu Batu, Base G Kota Jayapura sebagai salah satu objek wisata baru.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua Djuli Mambaya mengatakan pembangunan patung yang diestimasi menelan biaya keseluruhan hingga Rp500 miliar, tak serta merta dianggarkan melalui dana APBD.

"Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua akan mendorong untuk dianggarkan melalui dana APBN, pasalnya patung ini juga akan menjadi objek wisata nasional ke depannya," katanya.

Djuli menjelaskan pihaknya juga bahkan sudah mendorong agar dana bagi hasil atau pajak air permukaan yang nantinya dibayarkan PT Freeport Indonesia bisa dialokasikan ke pembangunan patung Kristus.