TNI-AU Bakorkamla gelar Konferensi Kedirgantaraan Militer Internasional

id tni-au

TNI-AU Bakorkamla gelar Konferensi Kedirgantaraan Militer Internasional

TNI AU (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - TNI Angkatan Udara dan Badan Kordinasi Keamanan Laut bekerja sama dengan Tangent Link Ltd dari Inggris akan menggelar workshop dan konferensi kedirgantaraan militer internasional di Jakarta, 1-3 Juli 2013.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi di Jakarta, Jumat, mengatakan, workshop bertema "Military Maintenance Repair and Overhaul" yang digelar 1 Juli 2013 menitikberatkan pada berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan logistik serta manajemen modern di bidang perawatan, perbaikan pesawat, alutsista militer maupun keamanan.

"Workshop yang menghadirkan para pembicara pakar internasional di bidang manajemen perawatan pesawat militer modern ini rencananya akan dibuka oleh Kasau atau yang mewakilinya," katanya.

Pokok bahasan meliputi antara lain 'Condition Base Monitoring', 'Asset Maintenance & Sustainment', 'Performance based Logistic' dan 'Assured Availability'.

"Semuanya dengan tujuan mempertahankan kesiapan operasional alutsista modern kita. Dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang akan diikuti para stakeholder terkait perawatan dan logistik alutsista dari semua angkatan TNI, Kepolisian, anggota parlemen, para pakar kedirgantaraan dan militer serta media masa nasional," ujar Kadispenau.

Ia menjelaskan, konferensi 'Airborne Special Mission' yang digelar pada tanggal 2-3 Juli 2013 akan dibuka Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Bakorkamla Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto dan dihadiri para perwakilan dari berbagai angkatan bersenjata.

"Untuk membahas pengalaman dan tantangan serta teknologi terkini dalam melaksanakan misi operasi udara khusus," katanya.

Persoalan yang akan dibahas meliputi ancaman keamanan maritim di Asia Tenggara, operasi udara kontra narkoba, operasi udara kontra bajak laut, pengawasan udara pada ZEE, operasi udara pengamanan perbatasan, pelindungan udara perikanan lepas pantai, Perlindungan dari perampokan di perairan, 'Search & Rescue', pengintaian udara pada 'human trafficking', proyek multi fungsi pengamatan maritim, operasi gabungan keamanan maritim serta operasi udara untuk antisipasi dan penanggulangan bencana.

Sementara pembicara yang direncanakan hadir berasal dari PBB, Indonesia, Inggris, Singapore, Afrika selatan, Soloman Islands, Australia, Malaysia, Seychelles, Bangladesh, Pakistan, Austria, Swedia, Uni Eropa dan negara lainnya.

"Acara ini akan diikuti para stakeholder terkait operasi udara khusus dari Kemhan, Mabes TNI, TNI AU, TNI AD, TNI AL, Kepolisian, Bakorkamla, Instansi terkait, Basarnas, BNPT, para diplomat, pakar kedirgantaraan dan militer, kalangan intelijen dan dari media nasional," tuturnya.

Supriyadi menambahkan, selama pelaksanaan MRO Workshop dan Konferensi Airborne Special Mission akan diberikan pula paparan tentang sistem pengawasan dan alutsista berbasiskan tehnologi modern yang digunakan dalam operasi udara khusus. Diharapkan pelaksanaan workshop dan konferensi akan menambah wawasan, pengetahuan dan jaringan kerjasama yang menguntungkan bagi pengembangan kekuatan dan kemajuan kedirgantaraan militer kita, katanya.

Mengenai Tangent Link Ltd, tambah dia, selama ini dikenal sering menyelenggarakan konferensi internasional di Eropa, Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan Amerika Selatan terkait bidang teknologi pertahanan, kedirgantaraan, maritim, SAR dan penanggulangan bencana.