Mesuji (ANTARA Sumsel) - Ratusan ekor itik asal Pulau Jawa yang diternakkan di Kampung Brabasan Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji positif tertular flu burung sehingga menjadikan kabupaten itu kini bukan lagi sebagai daerah bebas flu burung.
"Berdasarkan hasil uji cepat atas ternak yang mati mendadak pada siang ini, itik itu positif tertular flu burung. Dengan demikian, inilah kasus pertama flu burung di wilayah Kabupaten Mesuji," kata Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Mesuji, Sri Purwati, di Mesuji, Selasa.
Dengan ditemukannya kasus flu burung di Mesuji maka seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung sudah merupakan daerah endemis flu burung.
Menurut Sri, uji cepat atas ternak itik dilakukan setelah ada laporan puluhan ekor itik di peternakan itu mati mendadak.
"Ada 30 ekor itik yang mati dan 25 ekor sakit . Semuanya sudah dimusnahkan dengan cara dibakar," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bibit ternak itik itu didatangkan dari Tegal Jawa Tengah. Di peternakan itu terdapat sedikitnya 500 ekor bebek. Lokasi peternakan itik juga berdekatan dengan pasar tradisional dan permukiman penduduk.
"Kami belum tahu jenis flu burung yang menyerang itik di sini apakah virus avian influenza sub-clade 2.3.2 atau tidak, karena sampelnya sudah dikirim ke Bandarlampung dan hasilnya didapatkan Senin," katanya.
Menurut dia, pihaknya sebenarnya sudah melarang ternak itik luar Mesuji di bawa ke daerah itu, namun lalu lintas unggas sulit diawasi sehingga memungkinkan ternak unggas di bawa masuk ke wilayah Kabupaten Mesuji.
Sehubungan Mesuji bukan lagi daerah bebas flu burung, ia menyebutkan pihaknya akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat setempat untuk mengatasi penyebaran penyakit yang sangat mematikan itu.
"Selain itu, warga juga akan didorong untuk menggunakan disinfektan untuk membersihkan kandang serta tidak meliarkan ternak peliharaannya. Kami juga akan minta vaksin untuk ternak unggas," katanya.
Kasus flu burung yang menyerang ternak di Kabupaten Mesuji juga mendapatkan perhatian serius dari pemda setempat, karena ini merupakan yang pertama terjadi di wilayah Mesuji. Berkaitan itu, Sekda Mesuji Agus Salim juga turun ke lokasi peternakan itu untuk memudahkan koordinasi penanganannya.
Sementara itu, sejumlah warga Mesuji mengharapkan pemda melakukan pemusnahan atas sisa ternak itik di peternakan tersebut.
"Semestinya seluruh sisa ternak itik di peternakan itu dimusnahkan untuk menekan penyebarannya," kata Edi, warga Mesuji.
Menurut Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Lampung, Arsyad, Provinsi Lampung merupakan daerah endemis flu burung.
"Selama bulan Januari ini saja kematian itik sudah mencapai sedikitnya 825 ekor itik," katanya.
Wabah flu burung sub-clade 2.3.2 telah menyebar di beberapa daerah di Lampung yang sebelumnya daerah bebas flu burung, yakni Kabupaten Waykanan, Tanggamus dan Pesawaran, serta kini Kabupaten Mesuji. (ANT)
Berita Terkait
Wabah flu burung pertama sejak Desember ditemukan di Belanda
Selasa, 19 November 2024 8:01 Wib
Terdata 54 kasus flu Singapura hingga Mei di Badarlampung
Jumat, 24 Mei 2024 14:11 Wib
Perbedaan Flu Singapura dengan flu musiman
Rabu, 3 April 2024 16:09 Wib
Waspadai gejala Flu Singapura menular anak
Selasa, 2 April 2024 16:02 Wib
Doktersebut flu singapura tak berarti alami flu usai pergi ke Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 17:42 Wib
Orang bergejala flu perlu pakai masker guna cegah penularan COVID-19
Kamis, 14 Desember 2023 21:00 Wib
Dokter hewan: Masyarakat tak perlu takut makan ayam dan telur
Kamis, 2 Maret 2023 16:46 Wib
Cegah flu burung dengan biosekuriti 3-zonadi peternakan
Kamis, 2 Maret 2023 15:42 Wib