Bengkulu (ANTARA Sumsel) - Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu menggelar lomba cita rasa "lemang tapai", penganan khas masyarakat Bengkulu untuk melestarikan kuliner tradisional itu.
"Tidak banyak makanan khas tradisional yang bertahan di Bengkulu, sehingga kegiatan ini kami harapkan dapat memicu semangat para pembuat lemang tapai untuk melestarikan kuliner ini," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu, Ali Musramin, Kamis.
Ia mengatakan, lomba yang diikuti anggota koperasi "Wanita Lemang Tapai" Kelurahan Pagar Dewa Kota Bengkulu itu masih dalam rangkaian HUT ke-44 Provinsi Bengkulu yang diperingati pada 18 November 2012.
Kegiatan yang dibuka Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah itu diikuti 18 orang peserta yang seluruhnya berprofesi sebagai pembuat dan penjual lemang tapai di Jalan Sungai Rupat Kota Bengkulu.
Jalan dua jalur itu merupakan sentra jajanan lemang tapai yang masih dapat ditemui hingga saat ini.
Dalam sambutannya Plt Gubernur mengatakan lomba tersebut untuk memotivasi para pembuat dan penjual lemang tapai agar lebih kreatif dan inovatif, sehingga makanan tersebut hadir dalam bentuk dan cita rasa yang lebih kaya.
"Pemprov Bengkulu melalui dinas Perindagkop dan UKM tengah berupaya untuk mengenalkan lemang tapai secara nasional sebagai makanan khas dari Bengkulu," katanya.
Salah seorang peserta lomba, Irnayanti mengatakan kegiatan lomba tersebut sangat baik untuk memotivasi para pembuat lemang tapai yang masih ada di kota itu.
Perempuan yang sudah enam tahun membuat kuliner lemang tapai ini mengaku hasil berjualan di pinggir jalan dua jalur mampu menghasilkan keuntungan sebesar Rp100 ribu per hari.
"Setiap hari saya bisa menjual 20 sampai 25 paket lemang dan tapai dengan pemasukan bersih mencapai Rp100 ribu," katanya.
Kuliner lemang tapai merupakan gabungan dari lemang dan tapai yang terbuat dari ketan hitam.
Pembuatan lemang tapai menurut salah seorang peserta lainnya, Tasmayuli cukup mudah. Untuk pembuatan lemang, bahannya yakni beras ketan putih dibumbui dengan kemiri dan bawang putih lalu dibakar.
Sedangkan tapai dari ketan hitam cukup dengan memberi ragi dan mendiamkan selama dua hari dua malam, selanjutnya siap dijual ke pelanggan. (ANT)