Museum Tsunami Aceh dikunjungi wisatawan hingga 23 ribu orang selama libur lebaran

id museum tsunami ,aceh,tsunami

Museum Tsunami Aceh dikunjungi wisatawan hingga 23 ribu orang selama libur lebaran

Wisatawan mengunjungi Museum Tsunami Aceh di Banda Aceh, Aceh, Jumat (4/4/2025). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Banda Aceh (ANTARA) - Museum Tsunami Aceh mencatat sebanyak 23.394 wisatawan datang berkunjung sejak dibuka dalam empat hari libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah yakni 3-6 April 2025.

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra Azwar, di Banda Aceh, Senin, mengatakan bahwa lonjakan pengunjung mulai terlihat sejak hari pertama dibuka saat libur Lebaran, yakni pada Kamis (3/4). Jumlah pengunjung yang tercatat mencapai 8.050 orang, terdiri atas 8.018 wisatawan domestik dan 32 wisatawan mancanegara.

“Pada hari Kamis itu sekitar 8 ribuan pengunjung, dan itu banyaklah daripada tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Dia menyebutkan, jumlah pengunjung terus berfluktuasi saat dibuka pada libur Lebaran 2025. Pada Jumat (4/4) tercatat 5.318 pengunjung, Sabtu (5/4) sebanyak 5.741 orang, dan Minggu (6/4) sedikit menurun menjadi 4.285 pengunjung.

“Puncak kunjungan itu terjadi di hari Kamis saat pertama kali dibuka pada libur Lebaran, dan prediksinya hari Senin (7/4) jumlah wisatawan yang berkunjung akan semakin berkurang sehubungan dengan arus balik Lebaran,” katanya.

Dia mengungkapkan bahwa kebanyakan wisatawan yang datang berkunjung ke museum yang didesain oleh Ridwan Kamil dan resmi berdiri di Banda Aceh pada Februari 2008 itu, merupakan wisatawan domestik dari Sumatera Utara dan Riau. Hanya 55 orang yang tercatat sebagai wisatawan mancanegara.

“Kalau kami melihat dari mobil yang parkir di museum, paling banyak itu dari pelat luar Aceh, seperti BK, yaitu Sumatera Utara, dan BM dari Riau,” katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa untuk menarik minat wisatawan, Museum Tsunami menghadirkan pameran bertema 20 tahun tsunami Aceh, termasuk foto-foto dari PBB dan pameran terkait proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

“Itu menjadi atraksi baru bagi wisatawan yang berkunjung,” katanya lagi.

Dia menambahkan bahwa ke depan, pihak museum berkomitmen menghadirkan pameran dan atraksi baru secara berkala agar pengunjung tidak merasa bosan.

“Museum Tsunami tetap berkomitmen untuk menampilkan atraksi-atraksi baru setiap bulan sekali. Jadi kemungkinan besar nanti di Lebaran Idul Adha kita akan ada pameran baru lagi,” katanya.

Adapun harga tiket masuk untuk wisatawan dibandrol dengan harga berbeda. Wisatawan anak-anak dikenakan tarif Rp3 ribu per orang, dewasa Rp5 ribu per orang, sementara wisatawan mancanegara Rp20 ribu per orang.

Sementara itu, salah seorang pengunjung asal Kisaran, Sumatera Utara, Jia, mengaku baru pertama kali berkunjung ke Banda Aceh.

Menurutnya, keberadaan Museum Tsunami menjadi salah satu alasan utama ia memilih datang ke ibu kota Tanah Rencong sebagai destinasi liburan.

“Selain Masjid Raya Baiturrahman, saya memang penasaran dengan Museum Tsunami ini,” katanya.

Jia pun menyampaikan terkesan dengan fasilitas museum yang membuat pengunjung seolah merasakan langsung dahsyatnya bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004.

“Saya merinding saat masuk lorong doa, sangat terasa nyata sekali, seperti bisa ikut merasakan bagaimana peristiwa itu terjadi,” katanya.