"Lalu lintas di Kota Palembang sudah jauh lebih baik dengan didukung pembangunan infrastruktur dan rekayasa lalu lintas," kata Kasatlantas Polrestabes Palembang AKBP Yenny Diart.Menurutnya survei yang beredar di media sosial pada 31 Januari 2025 tersebut survei yang menyatakan Kota Palembang masuk dalam urutan nomor delapan kota termacet di Asia Tenggara dengan durasi kemacetan mencapai 27 menit 55 detik yang berhasil mengalahkan kemacetan Jakarta.
“Untuk arus lalin Kota Palembang sudah sangat jauh lebih baik ya, karena ada beberapa rekayasa lalu lintas yang sudah kita lakukan di beberapa titik kemacetan yang selama ini mungkin kita rasakan, mungkin di sekitaran jalan Kolonel Haji Burlian, pasar KM 5, kemudian di sekitaran jalan Angkatan 66 yang selama ini sudah tersupport dengan pembangunan flyover," katanya.
Kendati demikian, menurutnya keberadaan sejumlah sekolah di pinggir jalan raya yang tidak memiliki fasilitas kantong parkir.
Sehingga masih menjadi atensi petugas, sebab kerap menyebabkan penumpukan kendaraan di bahu jalan pada jam sibuk saat masuk dan kepulangan siswa saat sekolah.
Dishub Palembang tingkatkan penertiban parkir liar atasi kemacetan

Dinas Perhubungan Kota Palembang, Sumatera Selatan meningkatkan penanganan parkir liar untuk mengatasi macet di kawasan Jalan Protokol kota tertua di Indonesia tersebut. (ANTARA/ HO- Dishub Palembang)