BPBD Sumsel lakukan pemetaan daerah rawan banjir bandang

id sumsel,palembang,banjir bandang,bpbd sumsel

BPBD Sumsel lakukan pemetaan daerah rawan banjir bandang

Banjir bandang di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang mengakibatkan sebanyak 640 warga terdampak. (ANTARA/HO-BPBD Sumsel)

Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan memetakan daerah rawan banjir bandang saat musim hujan.

Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Kamis mengatakan dari pemetaan yang dilakukan terdapat sebanyak lima daerah rawan banjir bandang, yaitu Kabupaten Lahat, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, dan Ogan Komering Ulu (OKU).

Ia menjelaskan banjir bandang di sejumlah daerah itu berdasarkan kejadian yang pernah terjadi pada awal 2024 dan tahun sebelumnya. Kelima wilayah itu beberapa kali terjadi banjir akibat meluapnya Sungai Musi, Sungai Lematang, dan aliran sungai kecil lainnya.

Maka dari itu, BPBD Sumsel mengimbau warga yang memiliki rumah di pinggiran atau bantaran sungai untuk selalu waspada ketika terjadi hujan intensitas tinggi dengan waktu cukup lama.

“Daerah dataran tinggi di bagian Barat Sumsel menjadi wilayah yang patut diwaspadai terjadi banjir bandang dan tanah longsor. Sedangkan, untuk wilayah lebih rendah di bagian Timur Sumsel perlu diwaspadai banjir genangan akibat pengaruh pasang surut air laut dan banjir kiriman,” jelas Sudirman.

Sebelumnya, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Aksoni mengatakan pihaknya telah menyiapkan 1.200 personel untuk kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi dan telah melaksanakan simulasi penyelamatan ketika terjadi bencana.

Dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana, pihaknya juga menyiapkan alat berat untuk penanganan yang akan ditempatkan di wilayah yang masuk dalam skala prioritas berdasarkan status siaga yang akam diberlakukan di daerah nantinya.

"Syarat untuk menaikkan status bencana di provinsi harus terdapat dua daerah yang siaga dan baru diajukan ke biro hukum. Namun, musim penghujan saat ini fenomena La Ninan ini lemah menurut prediksi BMKG, mudah-mudahan tidak kuat dan bahaya," kata Aksoni.