"Sejak 2015 Jejak Bumi Indonesia melakukan gerakan menanam pohon di jajaran bukit barisan di mana lebih dari 10 juta pohon sudah ditanam hingga tahun 2024," ujarnya.
Melalui gerakan menanam pohon diharapkan dapat menjadikan Bumi Sriwijaya lebih hijau dan lestari sekaligus mengurangi resiko bencana alam akibat lahan kritis.
"Dengan penghijauan diharapkan dapat mengurangi resiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi di beberapa daerah, terutama di Kabupaten OKU," ujarnya.
Sementara, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tercatat dari 70,096,51 hektare (Ha) kawasan hutan khususnya di Kabupaten OKU, 64,657,89 Ha di antaranya merupakan lahan kritis akibat perambahan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Perambahan hutan secara liar oleh oknum masyarakat ini sebagian besar dialihfungsikan menjadi area perkebunan kopi dan kebun sawit yang memiliki daya hisap air rendah.
Selain merusak ekosistem hutan, kata Hendra, alih fungsi ini juga memicu sering terjadinya bencana banjir dan tanah longsor khususnya di daerah bantaran sungai.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jejak Bumi Indonesia tanam 200 ribu bibit pohon cegah banjir
Berita Terkait
PGE Ogan Komering tanam 500 pohon di Hutan Kota Baturaja
Jumat, 15 November 2024 20:00 Wib
Jaga keberlangsungan Sungai Enim, Pemkab Muara Enim tanam pohon dan tebar benih ikan
Kamis, 14 November 2024 15:03 Wib
Sebuah SD di Cimahi tertimpa pohon yang tumbang saat angin kencang
Senin, 11 November 2024 7:25 Wib
Warga Talang Jambe Sumsel lakukan gerakan menanam pohon
Senin, 28 Oktober 2024 22:14 Wib
Empat pohon di OKU Selatan tumbang dan melintang di jalan
Senin, 28 Oktober 2024 20:44 Wib
Pertamina Kilang Plaju salurkan bantuan bibit pohon buah untuk Uganda
Minggu, 13 Oktober 2024 19:00 Wib
BPBD OKU Selatan bersihkan pohon tumbang akibat angin kencang
Senin, 30 September 2024 17:15 Wib
"Kami Memohon", kisahkan manusiadikutuk jadi pohon
Kamis, 19 September 2024 15:49 Wib