Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia menyebutkan bahwa penanganan stunting di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berfokus pada pencegahan.
Pembina Wilayah Sumsel BKKBN RI Eli Kusnaeli di Palembang, Rabu, mengatakan bahwa melalui program bangga kencana masa depan harus lebih berfokus pada pencegahan stunting.
Ia menambahkan upaya strategis dalam percepatan penurunan stunting harus berfokus pada upaya pencegahan melalui upaya peningkatan akses dan kesadaran masyarakat terhadap gizi yang baik pada masa pertumbuhan anak, mulai di masa kehamilan sampai usia balita serta perbaikan layanan kesehatan ibu dan anak.
Kemudian percepatan penurunan prevalensi stunting bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan asimetris.
"Bukan hanya penanganan stunting, namun pencegahan itu yang harus difokuskan saat ini mulai dari ibu hamil, pasangan baru, ibu menyusui," katanya.
Ia menambahkan bahwa pencegahan stunting itu harus dilakukan dengan strategi yang sistematis dan terkoordinasi, dilandasi semangat gotong royong dan kerja sama lintas sektor.
"Dukungan dari berbagai sektor, harus diperkuat untuk memastikan pengendalian penduduk, percepatan penurunan stunting, dan pembangunan keluarga yang berkelanjutan," katanya pula.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Edward Chandra mengatakan bahwa program percepatan penurunan dan penanganan stunting, pihaknya meningkatkan kolaborasi penanganan.
"Aksi spesifik dan aksi sensitif akan diperluas dan ditingkatkan dari tingkat paling bawah mulai dari Kabupaten dan Kota juga tingkat provinsi," katanya.
Menurutnya, stunting memang merupakan isu yang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan juga nasional.