"Kami Memohon", kisahkan manusiadikutuk jadi pohon
Sosok ini merupakan refleksi para aktifis lingkungan dan ilmuwan yang selalu menggali secara ilmiah dan mencari data pendukung bahwa lingkungan rusak akan membawa malapetaka bagi manusia.
Sehingga kelompok ini terus bersuara untuk mengingatkan pentingnya menanam pohon, memelihara hutan, menjaga kualitas sungai agar ekosistem tetap terjaga dan tidak membawa malapetaka.
Serial web “Kami Memohon” akan tayang setiap Sabtu, mulai 21 September 2024, pukul 19.00 WIB di akun YouTube Siap Darling (https://www.youtube.com/c/Siapdarling) ini diharapkan mampu menarik penonton, seperti web series sebelumnya.
Empat webseries sebelumnya, yaitu “Prince Darling” (2020), “Jumpa” (2022), “Healing Trip” (2022), dan “Pusaka” (2023), secara akumulatif telah ditonton lebih dari 17 juta kali.
Film "Kami Memohon" juga tampil dalam nuansa horor, seperti serial sebelumnya "Pusaka", bahkan lebih horor nuansanya karena 70 persen menggambarkan suasana di malam hari. Pengambilan gambar film itu memang benar-benar di hutan, yaitu di kawasan Cipaniis, Kuningan, di kaki Gunung Ciremai.
Direktur Komunikasi Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara menjelaskan, sejak tahun 2018, BLDF telah mengampanyekan pelestarian Bumi melalui gerakan Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) dengan memberdayakan generasi muda sebagai ujung tombak program.
Gerakan menyebarkan konten-konten positif melalui platform media sosial tentang kegiatan mencintai lingkungan dan Bumi dinilai efektif, sehingga memunculkan generasi yang tidak sekadar peduli terhadap lingkungan, tetapi juga melakukan aksi nyata.
Sampai saat ini program BLDF sudah menanam 2,3 juta pohon dengan melibatkan 10.500 mahasiswa dari 240 lebih kampus. Penanaman itu juga termasuk 1,1 juta mangrove di berbagai daerah.
Sasaran kegiatan cinta lingkungan itu adalah generasi muda karena merekalah yang akan memegang tongkat kendali pemerintahan dan kemasyarakatan.
Mau tau jalan cerita bagaimana manusia dikutuk menjadi pohon, dan bagaimana melepaskan kutukan itu, tontonlah filmnya di kanal You Tube.
Sehingga kelompok ini terus bersuara untuk mengingatkan pentingnya menanam pohon, memelihara hutan, menjaga kualitas sungai agar ekosistem tetap terjaga dan tidak membawa malapetaka.
Serial web “Kami Memohon” akan tayang setiap Sabtu, mulai 21 September 2024, pukul 19.00 WIB di akun YouTube Siap Darling (https://www.youtube.com/c/Siapdarling) ini diharapkan mampu menarik penonton, seperti web series sebelumnya.
Empat webseries sebelumnya, yaitu “Prince Darling” (2020), “Jumpa” (2022), “Healing Trip” (2022), dan “Pusaka” (2023), secara akumulatif telah ditonton lebih dari 17 juta kali.
Film "Kami Memohon" juga tampil dalam nuansa horor, seperti serial sebelumnya "Pusaka", bahkan lebih horor nuansanya karena 70 persen menggambarkan suasana di malam hari. Pengambilan gambar film itu memang benar-benar di hutan, yaitu di kawasan Cipaniis, Kuningan, di kaki Gunung Ciremai.
Direktur Komunikasi Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara menjelaskan, sejak tahun 2018, BLDF telah mengampanyekan pelestarian Bumi melalui gerakan Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) dengan memberdayakan generasi muda sebagai ujung tombak program.
Gerakan menyebarkan konten-konten positif melalui platform media sosial tentang kegiatan mencintai lingkungan dan Bumi dinilai efektif, sehingga memunculkan generasi yang tidak sekadar peduli terhadap lingkungan, tetapi juga melakukan aksi nyata.
Sampai saat ini program BLDF sudah menanam 2,3 juta pohon dengan melibatkan 10.500 mahasiswa dari 240 lebih kampus. Penanaman itu juga termasuk 1,1 juta mangrove di berbagai daerah.
Sasaran kegiatan cinta lingkungan itu adalah generasi muda karena merekalah yang akan memegang tongkat kendali pemerintahan dan kemasyarakatan.
Mau tau jalan cerita bagaimana manusia dikutuk menjadi pohon, dan bagaimana melepaskan kutukan itu, tontonlah filmnya di kanal You Tube.