Siapa pelaku utama untuk mengupayakan keseimbangan alam? Jawabannya atau aktor utamanya adalah manusia, karena dalam Al Quran juga disebut manusia sebagai khalifah atau pemimpin di Bumi.
Tempat yang menggerakkan perubahan perilaku manusia ada di hati.
Tanpa perubahan perilaku manusia terhadap alam, lama-lama alam semakin rusak. Lahan hijau makin berkurang, terumbu karang makin rusak, mikroplastik makin merajalela, akhirnya dunia dipenuhi polutan, udara segar menjadi mahal. Ujungnya semakin sulit makhluk hidup bisa bertahan di Bumi.
Untuk menggerakkan hati atau jiwa untuk peduli dengan alam, salah satunya coba digarap program Bangkit Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) yang baru saja meluncurkan Webseries Pusaka.
Webseries keempat ini ingin mengulang kesuksesan tiga webseries sebelumnya yang juga bermisi penyadaran kepedulian atas keseimbangan alam. Tiga webseries dari BLDF sebelumnya, yaitu "Prince Darling", "Jumpa", dan "Healing Trips". Khusus "Jumpa" telah sukses menyedot 12,5 juta penonton.
Sukses inilah yang membuat BLDF menggarap seri keempat, dengan sasaran utama adalah generasi muda. Harapannya di usia dini mereka sudah mulai peduli dengan lingkungan, kemudian siap menjadi teladan bagi anak-anak, ketika mereka sudah berkeluarga.
Tiga sahabat, yaitu Getuk (Ucup Klaten), Risa (Audya Ananta), dan Bima (Rezky Mickey), digambarkan mempunyai mimpi yang sama, yaitu didatangi sosok kakek. Dibisiki dengan bahasa Jawa, "Kuncine ono ing menungso" (Kuncinya ada di manusia), "Kuncine ono ing alam" (Kuncinya ada di alam), dan "Kuncine ono ing sukmo" (Kuncinya ada di jiwa).
Usai bangun, di tangan mereka ada peta imajiner yang hanya bisa dilihat oleh mata ketiganya. Mereka lalu sepakat untuk mencari pusaka itu di tiga lokasi, sesuai peta, yaitu Candi Sewu, Gunung Wayang, dan pantai Watu Wulung.
Ketiga pusaka itu mereka dapatkan, dan ketika disatukan menjadi cermin, berujung pada kesadaran bahwa pusaka itu adalah diri mereka sendiri. Artinya manusialah yang harus bertanggung jawab menyeimbangkan alam, menjaga agar tetap lestari.
Tiga hubungan manusia
Adnan Djani, penulis naskah Pusaka, mencoba membedah inspirasi film ini, dimana secara filosofis bahwa hubungan manusia ada tiga, yaitu manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan spiritual.
Bagaimana manusia bisa melaksanakan keseimbangan itu yang mendasari semua alur cerita Pusaka? Ada adegan yang menguatkan pentingnya hubungan antarmanusia untuk saling menghargai, saling mengingatkan, dan saling memaafkan.
Ada hubungan spiritual melalui hadirnya tokoh kakek dalam mimpi yang dialami ketiga pemeran utama. Dan terakhir yang menjadi misi utama Pusaka adalah menggugah kesadaran tentang keseimbagan dengan alam.
Kesadaran keseimbangan alam digambarkan aksi menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, membuang sampah pada tempatnya, dan menanam pohon untuk mencegah perubahan iklim yang bisa berdampak pada kehidupan.
Dari kreasi cerita diharapkan bisa menginspirasi juga pada kawula muda untuk membuat konten serupa yang menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga harmoni dengan alam.
Horor
Berbeda dengan ketiga webseries sebelumnya, kali ini ada unsur misteri dan horor yang mengawal cerita sampai akhir. Mulai mimpi yang sama dari ketiga pemeran utama, ada peta yang hanya mereka yang melihat, ada adegan sosok kakek yang tiba-tiba muncul dan memberikan pusaka.
Dandi Mahendra, dari Program Official BLDF, mengaku bahwa sebelum memutuskan apa yang akan digarap, sudah melakukan tukar pendapat dengan followers dan ternyata anak muda sekarang masih sangat menyukai cerita-cerita horor atau misteri.
Bahkan ia yakin dengan masuknya tema horor ada peningkatan target penonton dibanding tiga webseries sebelumnya.
Film Pusaka juga menyisipkan kisah mirip kisah Roro Jonggrang yang meminta Bandung Bondowoso membuatkan seribu candi dalam semalam. Dalam film ini sosok kakek meminta ketiga sahabat itu untuk menanam seribu pohon dalam satu hari, sebelum matahari tenggelam.
Mampukah ketiga sahabat tadi merealisasikan permintaan itu? lebih baik tonton empat episode serial Pusaka di kanal YouTube Siap Darling.
Bahkan, webseries selanjutnya, Dandi mengaku masih akan memberikan sisipan horor dan misteri. Ini penting untuk menarik sebanyak mungkin kaum muda untuk menontonnya.
Cerita yang ringan dengan bumbu misteri dan nuansa objek alam seputar Yogyakarta ini bisa menjadi film yang menarik untuk ditonton kawula muda.
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nunu Anugrah juga mengapreasiasi webseries keempat dari Djarum Foundation itu yang menargetkan generasi muda sebagai sasaran kampanye lingkungan. Apalagi bonus demografi Indonesia membuat penduduk Indonesia dikuasai kaum milenial.
Ia mengingatkan, saat ini, Bumi menghadapi tantangan lipat tiga (triple challenges), yakni perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi.
Kaum mudalah yang akan meneruskan estafet untuk menjaga alam. Salut buat Djarum Foundation yang terus mempunyai komitmen untuk berupaya menjadi tempat bagi mereka yang ingin melakukan aksi-aksi positif dalam pelestarian lingkungan.
Peluncuran webseries kali ini bisa menjadi refleksi diri untuk memberikan semangat motivasi pembelajaran dalam mendorong konten-konten positif di era banjirnya informasi.