Palembang (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih keuntungan Rp1,8 triliun karena menggencarkan inovasi di lingkungan anak perusahaan pupuk itu.
Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi di Palembang, Jumat, mengatakan, inovasi pada industri pupuk sangat krusial mengingat peran strategis Pupuk Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Terlebih di tengah dinamika perekonomian dan geopolitik dunia hingga perubahan iklim yang turut mempengaruhi rantai pasok pangan global.
Beragam karya inovasi Pupuk Indonesia terbukti berhasil memberikan kinerja operasional yang positif.
Hal ini pun mendapat pengakuan publik di tingkat nasional maupun global, dimana Pupuk Indonesia berhasil masuk dalam daftar 100 perusahaan terbaik di Indonesia versi Majalah Fortune Indonesia, dan masuk ke dalam 500 perusahaan terbaik di ASEAN versi Majalah Fortune pada tahun 2024.
Untuk menjaga keberlanjutan kinerja positif, Pupuk Indonesia ke depan akan semakin gencar menggalakkan budaya inovasi, salah satunya lewat konvensi inovasi tahunan seperti PIQI 2024.
Para finalis PIQI 2024 tercatat mampu menjawab kebutuhan dan tantangan bisnis di Pupuk Indonesia, baik dari segi keandalan operasional, penekanan biaya produksi, peningkatan daya saing produk, hingga peningkatan efektivitas organisasi.
Misalnya saja inovasi dari Pupuk Sriwidjaja Palembang yang memodifikasi unit daya hidrolik sehingga mempercepat waktu perbaikan aktuator hidrolik yang merupakan komponen vital untuk mengendalikan berbagai peralatan dan mesin pada pabrik pupuk Urea.
Sebelum ada inovasi ini, proses perbaikan aktuator hidrolik memakan waktu 336 jam dan dilakukan oleh pihak ketiga.
Setelah inovasi, perbaikan dapat dilakukan secara mandiri dan hanya memakan waktu 16 jam, sehingga meningkatkan keandalan operasional, efisiensi serta optimalisasi produksi.
Begitu juga dengan inovasi dari Pupuk Kaltim yang mendorong efisiensi energi dengan mengoptimalkan rasio batu bara pada boiler, sehingga memberikan dampak positif pada efisiensi anggaran perusahaan.
Inovasi berikutnya adalah produk pupuk Phosgreen dari Petrokimia Gresik.
Pupuk berbasis fosfat ini memiliki rasio bahan baku yang dimodifikasi untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif dengan kualitas tetap terjaga, sehingga meningkatkan keterjangkauan harga pupuk non-subsidi di tingkat petani.
Sedangkan, Pupuk Indonesia sendiri telah berhasil mengembangkan aplikasi digital terintegrasi di tingkat kios (i-Pubers) untuk menurunkan nilai koreksi sekaligus mempercepat proses penagihan subsidi pupuk.
Aplikasi ini telah dijalankan oleh lebih dari 27 ribu kios dan meningkatkan kemudahan petani dalam menebus pupuk bersubsidi.
Pada tahun ini, PIQI 2024 mengusung tema “Green Growth”, yaitu menjaring dan mengembangkan inovasi yang mampu menciptakan pertumbuhan usaha dan ramah lingkungan.
Setidaknya terdapat 4.684 karya inovasi dari 6.531 karyawan Pupuk Indonesia dan anak perusahaan. Inovasi yang terkumpul pada PIQI 2024 terbagi dalam 3 kategori, yakni Growth, Digital, dan Sustainability.
Kategorisasi ini ditentukan dengan melihat kebutuhan untuk menunjang operasional bisnis serta manfaat bagi masyarakat.
“Selama tiga tahun penyelenggaraan, kontribusi benefit tercatat sebesar Rp1,8 triliun, sebuah jumlah yang signifikan. Ini menandakan budaya inovasi sudah benar-benar melekat di pupuk Indonesia,” kata dia.
Berita Terkait
Wamentan pesan jangan biarkan lahan itu tidur dan kosong
Rabu, 4 Desember 2024 0:07 Wib
KAI Palembang komitmen selesaikan dan kelola baik aset negara
Selasa, 3 Desember 2024 23:55 Wib
Disdik Sumsel masukkan pangan lokal ke kurikulum muatan lokal
Selasa, 3 Desember 2024 21:44 Wib
Menag luncurkan Panerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025 di Palembang
Selasa, 3 Desember 2024 21:06 Wib
DPRD Palembang fasilitasi pemkot optimalkan pelayanan 42 puskesmas
Selasa, 3 Desember 2024 19:15 Wib
KAI Palembang sebut 28.690 tiket KA hari Natal dan tahun baru sudah terjual
Selasa, 3 Desember 2024 5:57 Wib
Pemkot Palembang sebut pemilih antusias pada PSU
Senin, 2 Desember 2024 19:48 Wib
SAR Palembang cari korban perahu tenggelam di perairan Muara Enim
Senin, 2 Desember 2024 19:47 Wib