Pengamat soroti tuntutan tarif batas bawah-atas layanan kurir online

id OJEK ONLINE, OJOL, KURIR ONLINE, LEGALITAS, PENGATURAN TARIF

Pengamat soroti tuntutan tarif batas bawah-atas layanan kurir online

Arsip - Seorang pengemudi ojek online melintas di Jalan. ANTARA FOTO/Fauzan/nym. (ANTARA FOTO/FAUZAN)

"Misalnya dari sisi kalau pengantaran, tiap-tiap daerah kondisinya berbeda-beda. Entah geografisnya, kualitas jalannya ataupun juga berbagai macam hal yang lainnya. Nah, kalau ada batas bawah dan batas atas yang ditentukan secara nasional, itu tentunya tidak bisa mencerminkan kondisi tersebut," jelasnya.

Selain itu, Yose juga menganggap penyeragaman tarif layanan antar barang dan makanan dapat mengurangi persaingan usaha dan berpotensi berdampak buruk untuk kurir online dan konsumen.

Di sisi lain, tuntutan untuk adanya legalitas ojol juga dikhawatirkan malah akan berdampak negatif terhadap fleksibilitas kerja ojol.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai tuntutan mitra ojol yang menginginkan adanya status legalitas bagi para pekerja ojol dan kurir online dapat berdampak negatif bagi para pekerja itu sendiri.

Pasalnya, kata Nailul, ojol yang merupakan bagian dari pekerja tidak tetap atau gig sangat menitikberatkan pada fleksibilitas waktu dalam bekerja.

"Saya paham tuntutan mereka juga akan mengarah kepada status pekerja bagi driver ojek online, di mana bisa mendapatkan hak yang mereka tuntut. Namun, lagi-lagi masalahnya adalah ketika statusnya pekerja maka bentuk kontraknya bukan sebagai pekerja gig lagi. Mereka dapat kehilangan fleksibilitas pekerjaan dan sebagainya," ujar Nailul.

Formalisasi pekerja ojol, lanjutnya, juga bisa menjebak para pengemudi ojol pada jebakan pekerjaan dengan kualitas rendah tanpa ada kesepakatan untuk mengembangkan kemampuannya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat soroti tuntutan tarif batas bawah-atas layanan kurir online