Realisasi pemberian imunisasi polio di OKU capai 95,41 persen
Baturaja (ANTARA) - Realisasi pemberian imunisasi polio bagi anak usia 0 sampai 7 tahun 11 bulan melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan sudah mencapai 95,41 persen dari target sasaran.
"Berdasarkan data hingga Senin 12 Agustus 2024 pemberian imunisasi polio di OKU mencapai 95,41 persen dari 53.603 target sasaran," kata Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan OKU Muhammad Yunius di Baturaja, Selasa.
Dia menjelaskan, capaian tersebut melebihi target nasional yang ditetapkan pemerintah untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia yaitu 95 persen baik tahap satu dan dua.
Hal itu dapat diraih berkat kerja keras tenaga kesehatan di wilayah itu dalam menyosialisasikan pentingnya vaksin polio agar anak terhindar dari penyakit kelumpuhan. "Penyakit polio ini tidak bisa diobati, namun bisa dicegah dengan imunisasi agar anak terhindar dari penyakit kelumpuhan permanen," katanya.
Saat ini, kata Yunius, pihaknya sedang fokus memulai pemberian imunisasi polio tahap kedua dengan target sasaran yang sama.
Ia optimistis dapat mencapai target sasaran, mengingat 659 pos pelayanan vaksin polio yang disiapkan Pemkab OKU masih aktif dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat di wilayah itu.
"Sebanyak 659 pos pelayanan vaksin polio ini mulai dari seluruh puskesmas, posyandu hingga pos-pos di satuan pendidikan Sekolah Dasar, dan TK/PAUD di Kabupaten OKU," ujarnya.
"Berdasarkan data hingga Senin 12 Agustus 2024 pemberian imunisasi polio di OKU mencapai 95,41 persen dari 53.603 target sasaran," kata Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan OKU Muhammad Yunius di Baturaja, Selasa.
Dia menjelaskan, capaian tersebut melebihi target nasional yang ditetapkan pemerintah untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia yaitu 95 persen baik tahap satu dan dua.
Hal itu dapat diraih berkat kerja keras tenaga kesehatan di wilayah itu dalam menyosialisasikan pentingnya vaksin polio agar anak terhindar dari penyakit kelumpuhan. "Penyakit polio ini tidak bisa diobati, namun bisa dicegah dengan imunisasi agar anak terhindar dari penyakit kelumpuhan permanen," katanya.
Saat ini, kata Yunius, pihaknya sedang fokus memulai pemberian imunisasi polio tahap kedua dengan target sasaran yang sama.
Ia optimistis dapat mencapai target sasaran, mengingat 659 pos pelayanan vaksin polio yang disiapkan Pemkab OKU masih aktif dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat di wilayah itu.
"Sebanyak 659 pos pelayanan vaksin polio ini mulai dari seluruh puskesmas, posyandu hingga pos-pos di satuan pendidikan Sekolah Dasar, dan TK/PAUD di Kabupaten OKU," ujarnya.