Rabat (ANTARA) - Rumah Sakit Pusat Regional Beni Mellal di Maroko tengah melaporkan 21 kematian yang berkaitan dengan gelombang panas.
Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan Maroko mengatakan diantara korban meninggal, 17 pasien telah menerima perawatan di rumah sakit.
Kementerian mencatat bahwa mayoritas mereka yang meninggal dunia adalah lansia dan pasien yang memiliki riwayat sakit kronis.
Peningkatan suhu yang signifikan dilaporkan memperburuk kondisi kesehatan mereka, yang pada akhirnya menyebabkan kematian.
Sebelumnya pada hari itu, Kementerian Kesehatan memberitahukan rencana untuk menerapkan "langkah-langkah mendesak untuk mengurangi dampak gelombang panas tinggi terhadap kesehatan masyarakat."
Pada Minggu (21/7), Direktorat Meteorologi Maroko mengeluarkan peringatan bagi warga, meramalkan suhu yang dapat mencapai 46 C di beberapa wilayah pada Rabu.
Direktorat itu mengimbau warga untuk berhati-hati selama periode panas ekstrim ini.
Maroko, negara Afrika Utara dengan iklim Mediterania, sedang bergulat dengan suhu musim panas yang semakin tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Peningkatan suhu ini juga menyebabkan peningkatan kebakaran hutan, sehingga memberikan tantangan tambahan bagi negara tersebut.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Maroko laporkan 21 kematian yang disebabkan gelombang panas
Berita Terkait
BMKG prakirakan cuaca Palembang dan wilayah Indonesia pada umumnya diguyur hujan
Jumat, 20 Desember 2024 8:16 Wib
Palembang potensial hujan dan petir, warga diimbau waspada
Kamis, 19 Desember 2024 8:46 Wib
BMKG peringatkan potensi cuaca ekstrem di Pelabuhan Merak-Bakauheni
Rabu, 18 Desember 2024 14:23 Wib
BMKG peringatkan potensi hujan di sejumlah kota besar RI hari ini
Selasa, 17 Desember 2024 9:27 Wib
BMKG: Mayoritas kota besar Indonesia diguyur hujan ringan-berpetir
Jumat, 13 Desember 2024 11:14 Wib
BMKG perpanjang peringatan dini cuaca ekstrem hingga 15 Desember 2024
Selasa, 10 Desember 2024 13:27 Wib
BMKG prakirakan cuaca di Indonesia pada umumnya hujan
Selasa, 10 Desember 2024 10:09 Wib
Ada gerakan tanah ekstrem di Cihonje Sukabumi, puluhan rumah terdampak
Sabtu, 7 Desember 2024 11:00 Wib