Perubahan kelembapan saat pancaroba timbulkan kerentanan pada penyakit

id penyakit pancaroba,pencegahan penyakit,promosi kesehatan

Perubahan kelembapan saat pancaroba timbulkan kerentanan pada penyakit

Arsip Foto - Seorang pasien menjalani perawatan di RSUD Indramayu, Jawa Barat, Rabu (15/5/2024), karena terserang demam berdarah dengue, penyakit yang mesti diwaspadai semasa pancaroba. (ANTARA/Fathnur Rohman)

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik infeksi dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta dr. Soroy Lardo Sp.PD KPTI FINASIM menyampaikan bahwa perubahan kelembapan udara yang terjadi semasa pancaroba bisa menimbulkan kerentanan tubuh terhadap penyakit.

"Perubahan kelembapan itu akan menyebabkan respons dari pada sistem imunitas tubuh menjadi rendah, sehingga dia akan memudahkan terjadinya penyakit yang berhubungan dengan pancaroba," kata Dokter Soroy dalam wawancara tatap muka di Kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan bahwa pada saat terjadi perubahan kelembapan udara, sistem imun tubuh akan melakukan penyesuaian, dan kondisi yang demikian membuat fungsinya menjadi menurun. Penurunan fungsi sistem imun tubuh akan menimbulkan kerentanan terhadap penyakit.

Dokter Soroy mengatakan, penyakit yang sering muncul pada masa perubahan musim dan perlu diwaspadai antara lain demam berdarah dengue.

Cuaca yang tidak menentu pada masa pancaroba, kadang panas dan kadang hujan, meningkatkan peluang munculnya genangan yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk perantara penularan virus dengue, penyebab demam berdarah dengue.

Selain itu, serangan penyakit influenza dan diare juga perlu diwaspadai pada masa perubahan musim.

Dokter Soroy menekankan pentingnya peran edukator kesehatan dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap risiko penularan penyakit pada masa pancaroba.

"Saya kira kelompok masyarakat yang mempunyai kualitas pemahaman individual untuk sehatnya masih rendah yaitu masyarakat yang punya stratifikasi pendidikan yang mungkin di bawah, dan ini menjadi peran puskesmas dan edukator kesehatan untuk menjelaskan penyakit-penyakit," katanya.

Ia mencontohkan, pencegahan penularan penyakit demam berdarah dengue bisa dilakukan dengan menggerakkan masyarakat untuk bergotong-royong melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

Upaya pencegahan penyakit, menurut dia, juga dapat dilakukan dengan mengampanyekan penerapan pola hidup bersih dan sehat serta pola makan sehat dengan gizi seimbang.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengemukakan bahwa promosi kesehatan dan pencegahan penularan penyakit sangat penting dalam upaya untuk menekan masalah kesehatan dan biaya penanganannya.