Permintaan bungkus ketupat daun pandan di Palembang tinggi

id Permintaan bungkus ketupat, bungkus ketupat daun pandan, ketupat, ketupat lebaran, lebaran idul fitri, hari raya idul fi

Permintaan bungkus ketupat  daun pandan di Palembang tinggi

Penjualan bungkus ketupat di pasar tradisional Palembang. ANTARA/Yudi Abdullah/24

Palembang (ANTARA) - Permintaan warga Kota Palembang, Sumatera Selatan terhadap kulit atau bungkus ketupat terbuat dari daun pandan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah yang ditetapkan jatuh pada 10 April 2024 cukup tinggi.

Rahmi, salah seorang pedagang yang biasa menjual bungkus ketupat di Pasar Sekip Ujung Palembang, Selasa, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir permintaan bungkus ketupat mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Bungkus ketupat yang ditawarkan kepada masyarakat terbuat dari tiga bahan yakni dari daun nipah, kelapa, dan pandan.

Namun warga Palembang yang merayakan hari besar agama Islam itu sebagian besar membeli bungkus ketupat yang terbuat dari daun pandan karena bisa memberikan aroma wangi pada ketupat yang dihidangkan kepada tamu Lebaran.Bungkus ketupat ditawarkan kepada pembeli dengan harga bervariasi tergantung ukuran dan bahannya dari daun nipah, kelapa atau daun pandan.

Bungkus atau kulit ketupat yang dibuat dari daun pandan dijual dengan harga sedikit lebih mahal dari yang bahan daun nipah dan kelapa.

Bungkus ketupat yang terbuat dari daun nipah dijual Rp10.000 per ikat isi 10 buah, sedangkan dari daun kelapa 12.500 per ikat, dan dari daun pandan dijual Rp20.000 per ikat isi 10 buah tergantung ukuran besar dan kecilnya, kata pedagang itu.

Selain bungkus ketupat, warga Palembang juga memburu kue basah untuk hidangan Lebaran.

Salah seorang pedagang kue basah di Pasar Cinde Palembang Betty mengatakan kue yang paling diminati warga kota ini seperti maksuba, delapan jam, dan lapis legit.

Harga jual kue tersebut bervariasi berkisar Rp150.000 hingga Rp600.000 per loyang, tergantung ukuran loyangnya dan bahan baku yang digunakan, kata pedagang kue itu.

Sementara salah seorang pembeli Syifa Zahra mengatakan ketupat merupakan ciri khas warga kota ini untuk menyemarakkan perayaan Lebaran Idul Fitri.

Selain itu di rumahnya juga wajib ada kue maksuba, delapan jam, dan lapis legit.

"Bagi keluarga kami, hidangan ketupat dan aneka jenis kue khas daerah ini wajib ada karena tanpa makanan tersebut suasana Hari Raya Idul Fitri kurang meriah," ujar warga Palembang.