Kiat sukses menabur benih mimpi di kebun pikiran

id resolusi tahun baru,benih mimpi, mimpi yang tinggi,menabur benih mimpi,berita palembang, berita sumsel

Kiat sukses menabur benih mimpi di kebun pikiran

Ilustrasi impian di kebun pikiran. ANTARA/CDD20-Pixabay

Terdapat lima jenis gelombang otak manusia berdasarkan kecepatan atau tingkat frekuensinya, yang diukur dalam Hertz (Hz).

1. Delta pada frekuensi 1-4 Hz, gelombang paling lambat saat seseorang tidur nyenyak tanpa mimpi.

2. Theta berada di frekuensi 4-8 Hz, masih tergolong gelombang lambat yang berlangsung ketika orang tidur ringan.

3. Alfa menempati frekuensi antara 8 hingga 12 Hz, terjadi pada waktu anda dalam keadaan santai, rileks, nyaman, bebas dari beban, kecemasan, dan ketakutan.

4. Beta, gelombang otak yang bekerja pada frekuensi 12-38 Hz, terdeteksi sepanjang hari saat orang aktif bekerja.

5. Gama adalah gelombang otak tertinggi di kisaran frekuensi 30-100 Hz, biasanya dimiliki oleh orang ber-IQ tinggi yang selalu berpikir keras dan memecahkan persoalan-persoalan besar.

Adapun kondisi ideal untuk menyemai mimpi adalah gelombang Alfa, pada frekuensi itu Anda dapat memasuki dan membangkitkan kekuatan pikiran bawah sadar sepenuhnya. Taburkan benih-benih impian, dari gagasan brilian dengan suntikan sugesti, dan pasokan energi abadi untuk proses perjalanan realisasi.



Faktor luar

Menyemai bibit mimpi unggulan di kebun pikiran yang kondusif berikut perawatan sepenuh hati tidak serta merta menjamin kesuksesan pada masa panen, sebab masih ada faktor eksternal yang berpotensi menggagalkan.

Faktor eksternal bagi petani adalah kondisi alam yang kadang tak bersahabat, bisa kering terik, atau hujan dalam volume berlebihan, dan juga amukan angin badai. Adapun bagi pemimpi, kendala luar bisa datang dari lingkungan kerja yang kurang sehat, berkembangnya semangat “membuang” orang-orang yang dianggap penentang, dan menjatuhkan mereka yang memiliki pendapat tidak sejalan dengan pandangan arus utama.

Pemimpi tak jarang dipandang sebagai orang aneh, bahkan oleh orang-orang terdekat yang tidak dapat mengerti jalan pikirannya. Alih-alih memperoleh apresiasi dan diberi motivasi, menemukan orang yang mampu memahami dan bisa diajak diskusi pun bukan perkara mudah.

Ketiadaan orang lain yang memahami, makin menghempaskan pemimpi pada lorong sepi sehingga dia harus mengandalkan kekuatan diri sendiri, termasuk untuk menjaga kepercayaan diri dalam merawat mimpinya.

Tak perlu berkecil hati hanya karena mimpimu tak dimengerti oleh sebagian besar orang karena orang istimewa berada dalam golongan yang sedikit.

Kembali pada kemampuan diri sendiri adalah cara pulang paling berani. Dan mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya penolong, adalah "cara frustrasi" paling berkelas.