Yerusalem (ANTARA) - Media Israel Haaretz pada Senin meminta penyelidikan atas pembunuhan 12 warga Israel yang disandera Hamas akibat tembakan dari tank Israel ke sebuah rumah di permukiman Be'eri dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 7 Oktober.
“Tidak ada tuntutan yang lebih dibenarkan selain permintaan keluarga mereka yang terbunuh dalam insiden penyanderaan di Kibbutz Be’eri untuk menyelidiki tindakan tentara dan menerima jawaban mengenai kematian orang yang mereka cintai,” kata Haaretz dalam tajuknya.
Harian itu menyerukan militer Israel untuk melakukan penyelidikan yang memberikan penjelasan apakah “Protokol Hannibal,” yang menyatakan bahwa orang Israel yang mati lebih baik daripada tawanan yang ditahan musuh, diterapkan selama serangan terhadap permukiman tersebut.
“Protokol Hannibal” adalah arahan militer yang diterapkan oleh tentara Israel yang mengatur bagaimana unit lapangan merespons ketika seorang tentara ditangkap oleh pasukan musuh.
Disebutkan bahwa protokol itu dirancang pada 1986 dan dibatalkan pada 2016 berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Israel saat itu, Gadi Eisenkot, yang saat ini menjabat sebagai menteri di Dewan Menteri Militer.
Berita Terkait
118 narapidana kabur usai guyuran hujan deras
Jumat, 26 April 2024 16:25 Wib
Seorang ibu selamatkan balitanya dari serangan macan tutul
Kamis, 25 April 2024 16:18 Wib
Liga Arab desak DK PBB adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza
Kamis, 25 April 2024 14:56 Wib
Inggris sebut perlu sistem pertahanan udara mirip kubah besi Israel
Kamis, 25 April 2024 11:30 Wib
Prabowo: Di dalam atau luar pemerintahan, kita berjuang untukrakyat
Rabu, 24 April 2024 19:15 Wib
LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Rabu, 24 April 2024 15:42 Wib