Yerusalem (ANTARA) - Media Israel Haaretz pada Senin meminta penyelidikan atas pembunuhan 12 warga Israel yang disandera Hamas akibat tembakan dari tank Israel ke sebuah rumah di permukiman Be'eri dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 7 Oktober.
“Tidak ada tuntutan yang lebih dibenarkan selain permintaan keluarga mereka yang terbunuh dalam insiden penyanderaan di Kibbutz Be’eri untuk menyelidiki tindakan tentara dan menerima jawaban mengenai kematian orang yang mereka cintai,” kata Haaretz dalam tajuknya.
Harian itu menyerukan militer Israel untuk melakukan penyelidikan yang memberikan penjelasan apakah “Protokol Hannibal,” yang menyatakan bahwa orang Israel yang mati lebih baik daripada tawanan yang ditahan musuh, diterapkan selama serangan terhadap permukiman tersebut.
“Protokol Hannibal” adalah arahan militer yang diterapkan oleh tentara Israel yang mengatur bagaimana unit lapangan merespons ketika seorang tentara ditangkap oleh pasukan musuh.
Disebutkan bahwa protokol itu dirancang pada 1986 dan dibatalkan pada 2016 berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Israel saat itu, Gadi Eisenkot, yang saat ini menjabat sebagai menteri di Dewan Menteri Militer.
Berita Terkait
Syarat TOEFL pada tes instansi pemerintah-swasta dinilai diskriminatif
Senin, 18 November 2024 20:38 Wib
Biden izinkan Ukraina gunakan rudal jarak jauh AS gempur Rusia
Senin, 18 November 2024 10:14 Wib
10 hari di luar negeri, Presiden Prabowo rindu pulang keIndonesia
Senin, 18 November 2024 9:34 Wib
Paus Fransiskus desak penyelidikan atas genosida di JalurGaza
Senin, 18 November 2024 9:32 Wib
Presiden Trump akan perkarakan pejabat atas penarikan pasukan dari Afghanistan
Senin, 18 November 2024 9:27 Wib
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas akibat tabrakan di Lebanon
Sabtu, 16 November 2024 17:20 Wib