Muara Enim luncurkan pasar tani dan gerakan tanam cabai atasi inflasi

id sumsel,muara enim,pasar tani,gerakan tanam cabai,pemkab muara enim

Muara Enim luncurkan pasar tani dan gerakan tanam cabai atasi inflasi

Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan luncurkan pasar tani dan mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan tanam cabai sebagai upaya dalam mengatasi inflasi di daerah itu. (ANTARA/HO-Diskominfo Muara Enim)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan meluncurkan pasar tani dan  gerakan menanam cabai sebagai upaya menjaga pasokan pangan di daerah itu.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura & Peternakan Muara Enim Ulil Amri dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Jumat, mengatakan peluncuran pasar tani merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menanggapi instruksi Mendagri tentang pengendalian inflasi, khususnya produk pertanian.

Ia menjelaskan di pasar tani  harga pangan yang dijual di bawah pasaran, seperti cabe merah, cabe rawit, bawang merah, kentang, brokoli, terong, tomat, kubis, dan sawi. Beras medium dijual dengan harga bersaing.

"Sehingga, dengan keberadaan pasar tani ini sangat membantu masyarakat mendapatkan produk pertanian dengan harga terjangkau," jelasnya.

Menurut dia, cabai merupakan salah satu komoditas yang berpengaruh terhadap inflasi, sehingga dengan menanam cabai dapat menghemat pengeluaran, meningkatkan kesehatan, dan mendapatkan penghasilan tambahan.

"Maka dari itu, saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus mendukung Gerakan Tanam Cabai itu dengan menanam cabai rawit ataupun bacai merah di pekarangan rumah sebanyak 10 batang atau lebih menggunakan polybag," kata Ulil.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomian, Keuangan dan Pembangunan Muara Enim Hermin Eko Purwanto menambahkan Pasar Tani sekaligus sebagai ajang promosi yang efektif untuk memperkenalkan hasil pertanian, pengolahan, dan produk UKM yang dihasilkan oleh petani dan kelompok masyarakat. 

"Pasar Tani juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang relatif terjangkau.  Disini juga petani masih kesulitan dalam memasarkan produk pertaniannya, jadi rentan terhadap permainan pedagang atau tengkulak," jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, sistem pemasaran yang tidak efisien itu pula yang menyebabkan harga produk di tingkat petani relatif rendah dibandingkan dengan harga yang dibayarkan konsumen.

"Dalam rangka memperkuat jaringan pemasaran di tingkat petani, maka petani harus mempunyai pasar sendiri dimana petani diberi keleluasaan di bidang pemasaran melalui pembentukan satu wadah yang diberi nama ‘Pasar Tani," ujarnya.

Ia menambahkan Pasar Tani akan dikembangkan menjadi lembaga pemasaran yang lebih efisien, dimana akan mempertemukan produsen atau petani secara langsung dengan konsumen. 

"Dengan adanya Pasar Tani ini, diharapkan pendapatan petani akan meningkat karena petani dapat menjual hasil usaha taninya langsung kepada konsumen dengan harga yang kompetitif sekaligus mampu menekan laju inflasi dan dapat menekan kenaikan harga di masyarakat sehingga petani dan masyarakat dapat sama-sama sejahtera," ucapnya.

Menurutnya permasalahan inflasi saat ini sudah menjadi kewajiban dan komitmen bersama untuk mengendalikan dan menjaga stabilitas harga komoditi yang mempengaruhi inflasi.

Maka dari itu, ia menegaskan kepada seluruh Camat agar memberikan sosialisasi langsung kepada Kepala Desa agar menggerakkan kelompok masyarakat di wilayah masing-masing untuk melakukan Gerakan Tanam Cabai. 

"Melalui gerakan tanam cabai ini dapat menurunkan inflasi dan menjadi percontohan agribisnis yang dapat menggerakkan perekonomian di desa dan memajukan kesejahteraan serta petani meningkatkan khususnya masyarakat di pedesaan pada umumnya," kata Hermin.