Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apakasindo) Moeldoko menilai salah satu penyebab hilirisasi kelapa sawit masih rendah yakni berkisar 20-30 persen dari potensi yang ada, adalah kurangnya produktivitas sawit rakyat.
"Untuk dapat memaksimalkan pengembangan industri sawit ke depan, ada tiga tantangan yang harus dapat kita jawab bersama-sama. Pertama, masih rendahnya produktivitas sawit rakyat," katanya dalam Dialog Menata Masa Depan Kelapa Sawit Indonesia secara daring di Jakarta, Kamis.
Upaya lain yang bisa dilakukan untuk menggenjot hilirisasi sawit, lanjutnya, berkaitan dengan status lahan petani yang banyak masuk kawasan hutan. Sedangkan, upaya ketiga adalah keberlanjutan usaha.
Moeldoko mencatat tandan buah segar (TBS) sawit rakyat saat ini masih berkisar 0,6 ton hingga 1,2 ton per hektare per bulan dengan kandungan CPO 2,8 ton sampai 3,4 ton per hektare per tahun. Sementara, TBS kebun korporasi dapat mencapai 4,2 ton sampai 4,5 ton CPO per hektare per tahun.
Berita Terkait
Perahu motor tabrak kapal angkut kelapa, tiga penumpang tenggelam
Minggu, 4 Februari 2024 21:41 Wib
OJK dorong pencarian skema baru pembiayaa kelapa sawit di Sumsel
Selasa, 30 Januari 2024 12:36 Wib
Ogan Komering Ulu terima DBH kelapa sawit 2023 Rp10 miliar
Kamis, 25 Januari 2024 20:47 Wib
Polisi selidiki kematian petani Aceh Barat Daya di kebun kelapa sawit
Jumat, 12 Januari 2024 9:56 Wib
Periode 1-15 Desember harga CPO meningkat 5,94 persen
Sabtu, 2 Desember 2023 10:12 Wib
Sumsel peroleh dana bagi hasil sawit senilai Rp51,2 miliar
Kamis, 16 November 2023 21:11 Wib
Kementan telah beri rekomendasi peremajaan sawit seluas 319.699 ha
Kamis, 16 November 2023 14:16 Wib
Mengolah limbah batok kelapa jadi benda seni bernilai tinggi
Minggu, 5 November 2023 11:45 Wib