Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apakasindo) Moeldoko menilai salah satu penyebab hilirisasi kelapa sawit masih rendah yakni berkisar 20-30 persen dari potensi yang ada, adalah kurangnya produktivitas sawit rakyat.
"Untuk dapat memaksimalkan pengembangan industri sawit ke depan, ada tiga tantangan yang harus dapat kita jawab bersama-sama. Pertama, masih rendahnya produktivitas sawit rakyat," katanya dalam Dialog Menata Masa Depan Kelapa Sawit Indonesia secara daring di Jakarta, Kamis.
Upaya lain yang bisa dilakukan untuk menggenjot hilirisasi sawit, lanjutnya, berkaitan dengan status lahan petani yang banyak masuk kawasan hutan. Sedangkan, upaya ketiga adalah keberlanjutan usaha.
Moeldoko mencatat tandan buah segar (TBS) sawit rakyat saat ini masih berkisar 0,6 ton hingga 1,2 ton per hektare per bulan dengan kandungan CPO 2,8 ton sampai 3,4 ton per hektare per tahun. Sementara, TBS kebun korporasi dapat mencapai 4,2 ton sampai 4,5 ton CPO per hektare per tahun.
Berita Terkait
Kenaikan harga CPO November dipengaruhi permintaan India dan Tiongkok
Jumat, 1 November 2024 10:45 Wib
Lansia hilang di perkebunan kelapa sawit Konut
Kamis, 10 Oktober 2024 13:46 Wib
Anak laki-laki selamat meski jatuh dari apartemen
Rabu, 18 September 2024 12:35 Wib
Melalui proses panjang, 19.023 pekebun kelapa Sumsel terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Jumat, 6 September 2024 7:00 Wib
Seorang pria ditemukan tewas dengan luka parah di kebun sawit
Jumat, 30 Agustus 2024 21:17 Wib
Disbun Sumsel sebut jumlah produksi kelapa 61.274 ton pada 2022
Jumat, 26 Juli 2024 18:27 Wib
Pembangunan pabrik CCO di Banyuasin memasuki tahapan Amdal
Kamis, 25 Juli 2024 7:31 Wib
BSB dampingi Yeni, pelaku UMKM Muratara kembangkan Puding Kelapa Degla
Kamis, 27 Juni 2024 17:42 Wib