Jakarta (ANTARA) - Pakar penyakit dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia DR Dr Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM mengatakan tes tusuk menggunakan glukometer sebenarnya cukup akurat untuk mengetahui kadar gula darah tetapi bukan untuk diagnosis.
"Tapi kalau sudah menderita diabetes, dalam pengobatan, untuk memonitor bagaimana gula darah, (glukometer) itu dianjurkan asal alatnya baik," ujar dia dalam Media briefing dengan topik "Bagaimana Menangani dan Mengatasi Diabetes di Indonesia?" yang digelar daring, Senin.
Menurut Soebagijo, pemeriksaan gula darah pada pasien diabetes idealnya dilakukan setiap hari, yakni sebelum sarapan dan dua jam setelah sarapan.
Selain tes kadar gula darah, imbuh dia, pasien perlu memeriksa tekanan darahnya setiap hari khususnya mereka yang dalam terapi hipertensi. Pasien juga disarankan melakukan pemeriksaan kolesterol setidaknya tiga hingga enam bulan sekali.
Kemudian, terkait keperluan diagnosis diabetes, maka pemeriksaan HbA1c disarankan untuk dilakukan. Tes menggunakan sampel darah ini digunakan untuk mendiagnosis sekaligus bisa untuk mengontrol diabetes.
Berita Terkait
Unja minta alumni berkontribusi dalam pengembangan kampus
Sabtu, 16 November 2024 21:59 Wib
Menkes pantau kasus dan penanganan TBC di Bengkulu
Sabtu, 16 November 2024 15:19 Wib
Ahli RSCM sebut terdapat pergeseran pola penyakit dari masa ke masa
Sabtu, 16 November 2024 13:26 Wib
Universitas Sriwijaya jalin kerja sama pendidikan dengan Kedubes Ukraina
Sabtu, 16 November 2024 8:00 Wib
Dinkes Sumsel hadirkan program kawasan bebas jentik di sekolah
Jumat, 15 November 2024 19:30 Wib
Menkes harapkan finalisasi cek kesehatan gratis selesai November
Jumat, 15 November 2024 12:01 Wib