Jakarta (ANTARA) - Pakar penyakit dalam dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia DR Dr Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM mengatakan tes tusuk menggunakan glukometer sebenarnya cukup akurat untuk mengetahui kadar gula darah tetapi bukan untuk diagnosis.
"Tapi kalau sudah menderita diabetes, dalam pengobatan, untuk memonitor bagaimana gula darah, (glukometer) itu dianjurkan asal alatnya baik," ujar dia dalam Media briefing dengan topik "Bagaimana Menangani dan Mengatasi Diabetes di Indonesia?" yang digelar daring, Senin.
Menurut Soebagijo, pemeriksaan gula darah pada pasien diabetes idealnya dilakukan setiap hari, yakni sebelum sarapan dan dua jam setelah sarapan.
Selain tes kadar gula darah, imbuh dia, pasien perlu memeriksa tekanan darahnya setiap hari khususnya mereka yang dalam terapi hipertensi. Pasien juga disarankan melakukan pemeriksaan kolesterol setidaknya tiga hingga enam bulan sekali.
Kemudian, terkait keperluan diagnosis diabetes, maka pemeriksaan HbA1c disarankan untuk dilakukan. Tes menggunakan sampel darah ini digunakan untuk mendiagnosis sekaligus bisa untuk mengontrol diabetes.
Berita Terkait
Perceraian jadi penyebab fenomena kekurangan sentuhan ayah
Minggu, 28 April 2024 23:00 Wib
Pasca Sarjana Universitas Sjakhyakirti Palembang siapkan program S3
Sabtu, 27 April 2024 20:10 Wib
Pasien Rumah Sakit Khusus Mata Sumsel kebanyakan peserta JKN
Kamis, 25 April 2024 23:32 Wib
Sapi terjangkit LSD tidak sah sebagai hewan kurban
Rabu, 24 April 2024 15:58 Wib
Meikarta jadi lokasi pawai MTQ Jabar
Selasa, 23 April 2024 19:07 Wib
Gubernur Sumsel sebut dokter obgyn berperan penting edukasi dalam stunting ke warga
Selasa, 23 April 2024 15:15 Wib