Kurs rupiah dinilai masih jauh lebih baik dibanding periode 2019-2020

id Rupiah,Dolar,The Fed,Dolar AS,Kurs,berita sumsel, berita palembang

Kurs rupiah dinilai masih jauh lebih baik dibanding periode 2019-2020

Ilustrasi - Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/pri.)

Selain itu, belum lagi ditambah kabar dari Federal Reserve (The Fed) yang hendak melakukan jeda dan tidak akan menaikkan suku bunga.

Sikap The Fed ini mempengaruhi bank sentral di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Meskipun begitu, penahanan suku bunga oleh The Fed tidak serta merta membuat mereka akan segera menurunkan suku bunga acuan.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 14 poin atau 0,09 persen menjadi Rp15.650 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.636 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu turut melemah ke posisi Rp15.629 dari sebelumnya Rp15.593 per dolar AS.

Sikap wait and see dari para investor yang menantikan pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed Jerome Powell pada hari ini dan Kamis (9/11) turut memberikan sentimen terhadap pelemahan rupiah

“Sebelum Powell, beberapa pejabat Fed, termasuk Gubernur Michelle Bowman, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, dan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mencatat bahwa inflasi masih terlalu tinggi, dan suku bunga berpotensi naik lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang. Bahkan, jika The Fed berhenti sejenak, diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan tahun 2024,” ujarnya.