Kurs rupiah dinilai masih jauh lebih baik dibanding periode 2019-2020

id Rupiah,Dolar,The Fed,Dolar AS,Kurs,berita sumsel, berita palembang

Kurs rupiah dinilai masih jauh lebih baik dibanding periode 2019-2020

Ilustrasi - Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai kondisi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa bulan terakhir masih jauh lebih baik ketimbang pelemahan yang terjadi pada periode 2019-2020.

“Kalau dilihat tahun 2019-2020 itu jauh lebih parah dibanding yang terjadi saat ini. Sebetulnya, rupiah adalah mata uang yang performanya cukup terjaga dibanding mata uang lainnya secara year to date,” kata Ibrahim dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6 persen. Kenaikan suku bunga ini berdampak terhadap berbagai sektor, mulai dari properti, asuransi, sampai kredit yang disalurkan perbankan.

Kendati demikian, lanjutnya, perlu dipahami bahwa kenaikan suku bunga dilakukan untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak ketidakpastian global, serta sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk mitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor.

“BI melakukan tindakan preemptive dan forward looking di tengah ketidakstabilan global. BI ingin mendukung kestabilan nilai rupiah di tengah volatilitas yang tinggi. Volatilitas tinggi ini bisa dilihat dari angka yield obligasi Amerika Serikat (AS) yang sedang ada di angka 5 persen, tertinggi sejak 2007, sehingga BI tidak bisa lagi menahan suku bunga,” ungkap Ibrahim.