Jenewa (ANTARA) - Misi Pengamat Permanen Palestina untuk PBB di Jenewa mengaku terkejut dengan “tiadanya tindakan dari komunitas internasional” terhadap meningkatnya kekerasan di Gaza sejak 7 Oktober.
"Kami terkejut oleh lambannya komunitas internasional dalam menghadapi perang didasari hasutan ini," kata Dima Asfour, sekretaris pertama misi tersebut dalam konferensi pers di Jenewa.
Asfour mengkritik sejumlah negara Barat yang mendukung Israel.
"Di Barat, secara umum, kami melihat pemerintah-pemerintah satu sama lain belomba menjadi siapa yang mau memberikan dukungan politik, militer, dan diplomatik paling banyak kepada Israel ketika Israel terus melakukan pembersihan etnis rakyat Palestina seperti yang sudah dilakukannya sejak 1948," kata dia.
"Hukum internasional tegas-tegas menyebut adanya aturan yang dilanggar berat oleh Israel," kata dia.
Berita Terkait
Temui Netanyahu, AS tegaskan penentangan atas serangan Israel di Rafah
Kamis, 2 Mei 2024 12:24 Wib
Kolombia putus hubungan dengan Israel akibat "genosida" di Jalur Gaza
Kamis, 2 Mei 2024 11:41 Wib
AS para menteri Arab bahas gencatan senjata Gaza, solusi dua negara
Selasa, 30 April 2024 10:30 Wib
Arab desakkan investigasi internasional kejahatan Israel di Gaza
Senin, 29 April 2024 10:43 Wib
Inggris sebut perlu sistem pertahanan udara mirip kubah besi Israel
Kamis, 25 April 2024 11:30 Wib
Mesir, PBB: Israel harus akhiri pelanggaran terhadap warga sipil Gaza
Senin, 22 April 2024 15:32 Wib
PM Netanyahu tingkatkan tekanan militer pada Hamas agar bebaskan sandera
Senin, 22 April 2024 15:03 Wib
Pertamina sebut tak ada ketergantungan BBM Timur Tengah
Sabtu, 20 April 2024 7:30 Wib