Amankan polisi viral aniaya mantan kekasih, Kapolrestabes Palembang: Positif gunakan zat berbahaya

id Polisi aniyaya mantan,Bripka rio manurung,Polda sumsel,Polrestabes palembang,aniaya kekasih

Amankan polisi viral aniaya mantan kekasih, Kapolrestabes Palembang: Positif gunakan zat berbahaya

Bripka Rio manurung Polisi Viral aniyaya mantan Pacar. ANTARA/HO-IST

Anggota tersebut (Bripka Rio Rolando Manurung) sudah kita amankan kemarin malam

Palembang (ANTARA) - Polda Sumatera Selatan (Sumsel) mengamankan Bripka Rio Rolando Manurung oknum polisi yang diduga menganiaya mantan kekasihnya Wina Septianty dan mengancam warga dengan senjata api.

Usai diamankan Bripka Rio ditempatkan di tempat khusus selama 30 hari ke depan guna menjalani proses pemeriksaan oleh penyidik Propam Polda Sumsel.

"Anggota tersebut (Bripka Rio Rolando Manurung) sudah kita amankan kemarin malam," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Nandang Mukmin Wijaya di Palembang, Kamis (17/4).

Nandang mengatakan Bripka Rio saat ini menjalani proses pemeriksaan internal oleh Bidpropam Polda Sumsel dan ditahan selama 30 hari ke depan.

“Anggota yang bersangkutan akan diproses pidana dan juga pelanggaran kode etik,” jelasnya, sembari menegaskan semua laporan korban sudah diterima. Sejalan dengan penahanam Rio di tempat khusus, penyelidikan mendalam masih terus dilakukan Bid Propam dan Ditreskrimum.

Sementara itu Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo mengatakan jika anggotanya tersebut juga telah dilakukan test urine apakah pemakai narkoba atau bukan.

"Dari tes urine tersebut kami mendapatkan informasi bahwa Rio positif menggunakan bahan-bahan berbahaya, namun pastinya nanti akan diindentifikasi jenis obat apa yang dikonsumsi. Apakah yang dikonsumsi obat-obat terlarang, masih kita dalami," katanya.

Sebelumnya diketahui Bripka Rio Rolando Manurung dilaporkan oleh mantan kekasihnya Wina Septianty usai diduga menganiaya hingga babak belur di dalam mobil pelaku di kos-kosan Jalan Dwi Kora, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Selasa, 15 April 2025.

Baca juga: Polisi panggil 15 saksi terkait konten rendang Willie Salim

Bripka Rio juga menodongkan senjata api ke warga yang mencoba melerai sehingga membuat warga di sekitar lokasi panik dan berlarian menyelamatkan diri.

"Aku dipukul di hidung, pipi, dan kepala. Aku sekarang trauma," kata Wina saat melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel.

Wina mengatakan ia dianiaya setelah nomor ponselnya dilacak dan pelaku mendatangi hasil pelacakannya tanpa pemberitahuan.

Pelaku lalu meminta dirinya masuk ke dalam mobil untuk berbicara. Setelah itu Wina mengaku terlibat cekcok berakhir mengalami kegagalan. “Dia tiba-tiba datang dan menyuruhku masuk ke mobil dan dia marah karena aku sudah punya pacar baru,” jelasnya.

Wina Septianty mantan pacarnya Bripka Rio Rolando Manurung ini juga mengaku trauma dengan apa yang dialaminya. Bukan itu saja, Wina mengaku orang tuanya juga diancam oleh Rio

"Saya benar-benar syok dengan kejadian itu (penganiayaan dan pengancaman), saya sangat trauma hingga ketakutan," ungkap Wina.

Selain penganiayaan itu, selama ini Wina mengaku sudah merasa ketakutan karena Rio kerap tak terima putus hubungan dengannya. Bahkan, kata dia, Rio juga pernah mengancamnya melalui pesan singkat akan membunuh ibu dan ayahnya, jika Wina tidak lagi menjalin asmara dengannya.

"Saya sebenarnya sudah lama takut sama dia (red, Rio), awal ketemu lima tahun lalu dia mengaku duda tapi ternyata dia memiliki istri. Jadi saya minta putus, tetapi dia selalu ingin kami tetap berhubungan, saya tidak mau," katanya.

Baca juga: Polisi Palembang tahan pelaku pencurian motor milik wisatawan Rusia

"Sampai-sampai saya sudah beberapa kali pergi keluar kota untuk menghindar, dia tetap meneror dan mengikuti hingga mendatangi saya. Karena menolak diputus hubungan, bahkan dia juga pernah mengancam akan membunuh ibu dan ayah saya, jadi saya ketakutan sampai sekarang," sambungnya

Dia berharap, Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian Djajadi dapat mengatasi kasus ini hingga Rio dapat benar-benar sadar, bertanggung jawab dan tak mengulangi lagi perbuatannya.

"Semoga Bapak Kapolda Sumsel, mengatasi kasus saya ini karena saya benar-benar ketakutan," harapnya.

Dia mengatakan Ditreskrimum Polda Sumsel sudah menjadwalkan untuk memberikan keterangan dalam penyelidikan pengungkapan kasus ini.

"Iya, ini saya juga sudah dihubungi pihak Ditreskrimum untuk menjelaskan seperti apa kejadian yang sebenarnya di lokasi tempat kejadian perkara (TKP)," jelasnya.

Baca juga: Tiga polisi gugur di Way Kanan, Polrestabes Palembang gelar shalat gaib